"Mereka apain kamu?"
Tubuh gue menegang seketika mendengar suara yang sangat gue kenal ini.
Pete? Ngapain dia di sini? Setau gue, Pete itu besok baru sampai Indonesia.
Gue tetap diam. Ga berniat menjawab apa pun karena mulut gue pun udah serak. Ditambah lagi pandangan gue yang memburam. Satu kali aja gue berkedip, pasti air mata gue udah menetes.
Gue berusaha menarik tangan gue, tapi justru ditahan Pete. Malah sekarang tubuh gue ditarik ke sisi Pete. Membuat bisik bisik penuh gibah dan dosa kembali terdengar.
"Lepasin," lirih gue. Seratus persen gue yakin, apa yang terjadi saat ini pasti akan kembali jadi trending topik. Jelas permintaan gue sama sekali ga dihirauin Pete.
Terdengar dehaman singkat.
"Kok sepi ya? Perasaan tadi rame banget," kata Pete memecah keheningan. Tapi jatohnya malah jadi kaya orang bodoh. Ditambah lagi ga ada orang yang menjawab Pete.
"Lia sini." Itu suara Karin, dia kemudian menarik gue ke sisinya. Sedangkan gue tetap diam dengan kepala tertunduk.