"Quincy!!!!" Jessica meneriakkan nama sahabatnya dengan kesal, lagi-lagi Quincy meninggalkannya untuk kembali duluan ke asrama.
Quincy hanya menoleh dan memberikan senyum kepada Jessica kemudian kembali melanjutkan langkahnya tanpa berhenti. Dia hanya perlu berbelok ke kiri dan gerbang menuju asrama putri pun akan terlihat, mengingat kompleks asrama dan bangunan utama tempat murid belajar berada di daerah yang sama, mereka tidak perlu berjalan terlalu jauh untuk pergi dari satu tempat ke tempat yang lain. Quincy ingin cepat pulang dan memastikan hari ini berlalu dengan aman seperti biasanya. Jessica akhirnya menyusul sahabatnya itu dan menggandengkan tangan mereka.
"Kebiasaan deh jalannya kayak lari."
"Kamunya aja yang jalan kelamaan."
"Jalan aku normal ya. Coba aja tanya sama yang lain pasti mereka semua setuju kalau kamu yang jalannya kecepetan!"
"Iya deh iya aku yang kecepetan."
"Hummmph"
Bersama mereka akhirnya sampai di depan gerbang asrama putri Akademi Arundel. Dari gerbang mereka menuju ke bangunan di sebelah kanan. Bangunan tempat mereka tinggal disebut dengan Asrama Kamomil. Quincy dan Jessica sudah hampir 7 tahun tinggal di Asrama Kamomil itu.
Sementara itu, asrama putri Akademi Arundel sendiri memiliki 5 bangunan berbeda. Bangunan utama disebut Gedung Matahari yang akan langsung terlihat ketika memasuki kompleks asrama dari gerbang utama. Gedung Matahari sendiri adalah tempat para guru wanita dan pengurus asrama tinggal. Selain itu, di sana juga ada aula yang digunakan jika seluruh murid perempuan harus berkumpul di satu tempat yang sama.
Di sebelah kanan Gedung Matahari, terdapat Asrama Kamomil dan di sebelah kirinya adalah Asrama Anyelir. Sementara itu, di bagian belakang Gedung Matahari terdapat Asrama Lavender dan Asrama Lily. Asrama-asrama tersebut adalah tempat tinggal lebih dari 800 murid putri Akademi Arundel.
Tahun ini, adalah tahun ke tujuh Quincy di Arundel, tahun terakhir yang harus dia lewati sebelum akhirnya Dewan Supranatural akan memberikannya kode aman untuk tinggal dengan keluarganya dan berbaur dengan dunia luar tanpa pengawasan yang ketat.
Sudah hampir 18 tahun, ia hidup di bawah pengawasan Dewan Supranatural. Ia tidak bisa bebas bertemu dengan keluarganya atau bermain dengan teman-temannya. Sebelum ia tinggal di Akademi Arundel, Quincy tinggal bersama Kepala Sekolah Akademi Arundel, Mrs. Fellan dan menerima pelajaran sihir darinya. Orang tuanya hanya tinggal dengannya sampai usianya 7 tahun karena mereka memiliki banyak orang lain yang juga bergantung pada mereka. Selain itu, mereka tidak bisa terus tinggal dengan Mrs. Fellan. Sejak saat itu, Quincy hanya bertemu keluarganya satu kali dalam setahun ketika mereka mengunjunginya.
Semua itu karena eksistensinya yang dianggap akan membawa bencana oleh sebagian orang. Quincy bukan hanya penyihir biasa. Dia adalah satu-satunya hybrid yang ada di dunia ini. Orang tuanya adalah pasangan werewolf-penyihir ke tiga di dunia dan mereka seharusnya tidak bisa memiliki keturunan sama seperti pasangan campuran yang lain yang jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Memiliki keturunan bagi pasangan campuran seperti kedua orang tuanya sangatlah berisiko tapi beberapa tahun setelah mereka bersama, Quincy lahir di dunia ini.
Kelahiran Quincy pun dianggap sebagai keajaiban, tetapi sebagian kalangan mengaitkannya dengan ramalan akan kembalinya Raja Kegelapan ke dunia. Kelahirannya dianggap sebagai tanda awal kalau mereka harus bersiap untuk kemungkinan terburuk akan adanya perang. Selain itu, ada pula yang mengatakan kalau Quincy tidak akan mampu mengontrol kekuatannya dan membahayakan orang di sekitarnya. Oleh karena itu, sebagai pencegahan Dewan Supranatural menempatkannya dalam "program pengawasan".
Dan "program pengawasan" itu akan berakhir tahun ini. Jika ia berhasil membuktikan kalo kebaradaannya tidak akan membahayakan orang lain maka ia akan bebas dari pengawasan Dewan Supranatural dan bisa pergi ke manapun yang ia mau.
Dia sudah menyusun rencana sebaik mungkin untuk menikmati kebebasannya setelah lulus dari Arundel. Pertama, ia akan mengunjungi keluarganya dan menghabiskan waktu bersama mereka untuk beberapa bulan. Setelah itu, ia akan liburan keliling dunia. Ia sudah mendapat izin dari orang tuanya dan tabungan yang cukup banyak.
Quincy kembali memikirkan semua hal yang akan ia lakukan setelah ia bebas. Sambil hanyut dalam impiannya, ia dan Jessica sampai di kamar mereka. Kamar dengan luas 6 x 6 meter itu memiliki kamar mandi di dalam. Ada dua kasur bertingkat di bagian kiri dan kanan kamar, di antara kasur itu ada meja panjang dan empat kursi tempat mereka belajar, dan di belakang kasur (di seberang pintu) ada 2 lemari besar yang digunakan secara bersama, selain itu kamar ini juga memiliki balkon sendiri karena mereka berada di lantai 5. Quincy tinggal di kamar ini bersama Jessica dan dua sahabatnya yang lain, Natalia dan Amelia.
Quincy menaruh tasnya di kursi miliknya dan berjalan ke balkon untuk mengangkat jemurannya. Sementara itu, Jessica langsung tiduran di kasurnya. Jessica dan Quincy berbagi satu kasur, Quincy di kasur atas dan Jessica di bawah.
"AAAAAAAAHHHHHH"
Mendengar teriakan Jessica, Quincy bersikap acuh karena hal itu sudah biasa. Ia membawa masuk jemurannya dan memasukkannya ke keranjang untuk disimpan sebelum akhirnya disetrika. Ia kemudian duduk di pinggir kasur Jessica dan melihat ke arah sahabatnya itu. Ia tidak mengatakan apapun karena ia tau Jessica akan segera berbicara.
Tetapi bukannya berbicara, Jessica malah menyodorkan handphonenya ke Quincy dan melihat ke arahnya dengan mata yang seolah meminta pendapatnya. Quincy kemudian melihat ke handphonenya dan yang ia lihat adalah seorang pria yang sepertinya tidak sadar kalau ia dipotret, atau mungkin ia sadar?
Quincy tidak tau apa yang harus ia katakan dan mengalihkan pandangannya ke Jessica.
"Seriously?! Kamu gak tau siapa dia?"
"Hmmm, seharusnya aku tau?"
"Iyalah! Kamu kan setengah werewolf Quin!"
"Oke, so hubungannya?"
"Dia salah satu dari Tiga Supreme Alpha, terus wilayah kekuasaanya termasuk wilayah yang ayah kamu pimpin."
"Oh, mana aku tau. Tau sendiri kan setelah aku lahir aku langsung dibawa keluar dari Blue Moon Pack dan tinggal bareng Mrs. Fellan."
"Oke, tapi aku yang bukan werewolf aja tau Quin."
"Iya karena kamu kan up to date soal cowok ganteng."
Jessica tersenyum lebar. Ia tidak bisa mengatakan kalau Quincy salah tentang itu, karena alasannya mengetahui Supreme Alpha memang karena wajah mereka yang tampan. Tidak, bukan cuma Supreme Alpha tapi dia takjub pada semua werewolf karena sepertinya gen mereka tidak ada yang jelek.
"Oke, jadi kamu setuju kan kalau dia ganteng."
"Well..."
Quincy tidak terlalu tertarik dengan hal itu.
"Tunggu sampai kamu ketemu dia, pasti dia lebih ganteng deh aslinya."
"Ketemu dia?"
"Haduh, bener-bener deh ya, jangan bilang kamu juga gak tau kalau Pertemuan Besar Pimpinan Supranatural bakal diadain di Akademi kita. Pas itu kita bisa liat semua Supreme Alpha...."
Quincy tidak mendengarkan Jessica sampai akhir, yang dia dengar hanya Pertemuan Besar Pimpinan Supranatural akan dilakukan di Arundel. Berbagai makhluk supranatural akan berkumpul di Arundel.
Entah kenapa, Quincy memiliki firasat buruk akan hal ini.