Akhirnya kamipun sampai di ruangan telivisi, terlihat Om Suryadi sedang duduk meluruskan kakinya di atas sofa. Kami terdiam sejenak sebelum yang menyapa Om Suryadi, kemarin aku bertemu dengan om Surya di dalam keadaan yang gagah dan tegap, tapi sekarang kondisi Om Suryadi terlihat sangat memprihatinkan.
Badannya kurus, tapi perutnya buncit. Bagian kaki sebelah kiri juga terlihat mengecil, wajahnya pucat tatapan matanya sayu. Sungguh aku tidak tega melihat kondisi om Suryadi seperti itu.
"Pak, lihat siapa yang datang" ucap Tante menyapa suaminya dengan nada lembut.
Om Suryadi langsung menoleh ke arah kami, iya terdiam sejenak mengerutkan alisnya sambil mengamati kami satu persatu.
"Loh... Man, Nimas? Kalian datang kesini?" sapanya dengan senyum tidak percaya.
"Iya om, kami kesini ingin sekali bertemu dengan Om, nih ada Nimas juga" jawab Man.
Kami menyalami tangan Om Suryadi kemudian duduk di seberang Sofanya. "Nimas, kok kamu bisa kesini?"