"Nimas, kau sudah bangun?" tanya mama ketika melihatku keluar dari kamar.
"Sudah Ma" jawabku singkat masih dengan nada malas.
Aku berjalan menuju kamar Mbah buyut, setelah itu kembali berbaring di sana. Sebenarnya kamar ini enak kalau buat tidur siang, pantas saja Mbah Putri suka sekali tidur disini, anginnya semilir keluar masuk dari jendela. Hari ini aku tidak ingin melakukan kegiatan apapun, lebih ke menghemat energi saja sih buat besok pas pergi ke rumah Reno.
"Mama, Widya sudah pulang?" tanyaku. Tiba-tiba saja kepikiran bocah itu.
"Sudah, dia menunggu kamu bangun. Tadi sempat melongokmu ke kamar, tapi berhubung kau sedang tidur pulas akhirnya dia pamit pulang" jelas mama dari ruang tengah.
Aku menghela nafas panjang sambil memandang langit-langit kamar, sekilas aku terbayang wajah Widya yang pucat menatapku dengan ekspresi kosong dan hampa. "Apa-apaan ini!" gumamku kemudian terduduk di atas tempat tidur.
"Ma, Widya ada ngomong sesuatu gak?" tanyaku lagi.