Kapan semua ini akan berakhir, aku sudah bisa berjalan dan bergerak sekarang, tapi semua orang tidak ada disini. Tadi aku juga mendengar rindumu memanggil namaku, jangankan takdir... Telingaku sendiri saja mempermainkan aku seperti ini.
"Sayang... Jangan menangis"
Suara itu datang lagi dengan sangat halus dan lembut, tangisanku berhenti seketika. Tapi aku belum berani menoleh ke arah sumber suara, aku takut telingaku salah mendengar lagi dan hanya akan membuat harapan palsu untukku.
Aku sadar kalau Reno sudah tidak akan bisa menemuiku lagi, dia sudah pergi untuk selamanya. Tidak mungkin kan dia tiba-tiba hadir di hadapanku sekarang? Tidak...
"Nimas..."
Ketiga kalinya aku mendengar suara Reno... Kali ini aku mencoba untuk memberanikan diri melihat ke luar pintu yang gelap, di ujung ruangan yang gelap aku melihat sepasang kaki yang memakai sepatu yang biasanya dikenakan oleh Reno.