"Renoooooooo....!!!!"
Teriakku sekencang-kencangnya. Hingga menggema di area pemakaman yang sunyi dan dingin... Widya langsung bersimpuh dan memelukku, membiarkan aku meledakkan rasa sakitku di dalam dekapannya.
Reno... Kenapa... Kenapa kamu pergi ninggalin aku. Tanpa berpamitan, tanpa bilang selamat tinggal. Kamu sudah janji mau nunggu aku kan? Kamu janji akan selalu mendampingi aku! Tapi kenapa kamu malah ninggalin aku...
Kamu bilang sedang mempersiapkan kejutan untukku... Apakah ini kejutanmu Reno? Kamu bener-bener mempermainkan aku, kamu jahat!
Jerit yang tak mampu aku ungkapkan, sakit yang tidak bisa aku jelaskan... Seluruh kulit di tubuhku terasa seperti ditusuk-tusuk jarum, darahku berdesir mengalir cepat dan ingin menyeruak keluar melalui pori-poriku.
Aku melepaskan pelukan Widya, kemudian berusaha berdiri dan menatap ke sekeliling makam.
"Nimas..." ucap Widya bergetar.