Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Remember Me (Daensang)

Tuan_Taeyong
--
chs / week
--
NOT RATINGS
7.3k
Views
Synopsis
Jhordan Daensang sebut saja Densang ia adalah putra dari Jhordan si pengusaha tersohor. Densang mencintai seseorang laki-laki yang menemaninya dari kecil, mengobati rasa luka akan keterhambatan menemui sang adik. Namun sayang cintanya harus pupus, ia harus mengakhiri semuanya karena sesuatu hal. Dan meminta laki-laki tersebut yang bernama Dreynan Jhonatan tuk mencintai adiknya sendiri. [ You can't love me, you have to love him ] Maafkan aku, aku harap ini yang terbaik untukmu. Cintailah dia, seperti kamu mencintaiku. Akankah semuanya berjalan sesuai harapan meskipun Densang tiada nanti?..
VIEW MORE

Chapter 1 - Permasalahan

( Biarkan aku mencintaimu )

.

.

.

Hari sudah semakin larut, langit yang semulanya memang gelap kini semakin gelap yang hanya ditemani oleh rembulan yang siap menemani seorang laki-laki yang kini berdiam diri di balkon kamarnya.

Jhordan Daensang yang lebih akrab dipanggil Densang ia seorang putra dari Jhordan si pengusaha yang tersohor, namun di sembunyikan. Kini Densang masih saja berdiam diri dengan fikirannya yang hampir saja membuat kepalanya pecah. Kerutan di keningnya mampu memperlihatkan bahwa kini ia berkelahi dengan fikirannya sendiri...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

BRAKKK~

.

.

Mobil yang tumpangi oleh Densang dan pengikutnya kini menabrak sebuah pohon besar. Tepat sasaran, sekarang tinggal terakhir yaitu..

.

.

"Anak dari Jhordan sudah tidak bernafas, dan yang lain mungkin pingsan. Ayo cepat pergi dari sini tinggalkan mereka" ucap salah satu orang suruhan yang mengincar Densang.

.

.

Setelahnya, semua kini aman..

.

.

.

.

.

Ingatan kejadian 3 hari lalu kini kembali memenuhi isi kepala Densang yang sebenarnya sudah penuh! Oh astaga apakah ini sudah saatnya?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Mari akhiri saja, mungkin kita memang tidak bisa dipersatukan dikehidupan ini" guman Densang, tak dipungkiri hatinya kini berdetak nyeri. Seiring kenyataan yang memperlihatkan kehancuran di ujung sana. Seperti yang sudah Densang fikirkan, inilah saatnya tuk mengakhiri..

Kini Densang melangkahkan kakinya menuju ranjang miliknya, merebahkan dirinya dengan perlahan lalu memaksakan dirinya untuk tertidur hanya untuk mengisi tenaganya di esok hari.