"Sebenarnya ... Bu Diyah juga menceritakan soal apa yang terjadi sama kamu yang bikin kamu punya phobia sama laki-laki."
Untuk sesaat, jantung Sarah seolah berhenti berdetak. 'A-apa yang baru saja aku dengar?'
Otaknya berhenti berpikir. Apa yang baru saja Endra katakan tadi benar-benar mengejutkan syarafnya sampai membuat Sarah tidak bisa berkata-kata.
Semuanya ... semua yang coba Sarah sembunyikan kini sudah tidak ada artinya lagi. Setitik kepercayaan dirinya yang tersisa kini sudah menghilang tanpa jejak. Sarah sudah tidak punya apa-apa lagi yang membuatnya mampu menegakkan wajah. Aib yang pernah menimpanya, sudah sepenuhnya mencoreng jiwanya hingga gelap gulita. Semuanya kini bermunculan di otaknya menjadi sesuatu yang membuatnya benar-benar jijik.
'Nggak! Seharusnya nggak kayak gini!' pikiran Sarah mulai kacau. 'Lebih baik aku mati aja dari pada harus hidup dengan menjijikkan seperti ini.'