Loving you is the biggest thing in my life
I realize that you never once looked at me as a man,
But were just friends.If you ask me to last longer,
Sorry I can't because I also have feelings that I can't stand anymore
[ALEX]
Pernah nggak kalian suka sama sahabat sendiri hampir 10 tahun?Tapi,justru dia suka sama orang lain,meskipun gue yang selalu menemani dia.Itulah yang gue rasakan sampai sekarang. Disisi lain gue mau mengutamakan keegoisan gue untuk bisa memilikinya bukan hanya sekedar sahabat. Namun,sebelum gue benar-benar berjuang, kepercayaan diri gue runtuh ketika dia suka sama orang yang terdekat gue.
Bohong,kalau gue nggak merasa menyesal..
Dihatinya ada seseorang,tapi bukan gue,dan gue sadar akan hal itu.Dari pertama kali dia membicarakan segala dari dalam cowok yang dia suka.Kalau lo jadi gue,apa yang bakal kalian lakuin?
"Mau sampai kapan lo bertahan?"James duduk disamping gue."Hampir 11 tahun penantian lo Alex.."
"Gue bingung James.."Ujar gue."Gue-"
"Meskipun itu menyiksa perasaan lo sendiri?"Yang dikatakan James memang ada benarnya, gue meyiksa perasaan sendiri."Gue tahu,lo mau menghargai perasaan sahabat lo,tapi kalau gue jadi lo,Nayla tetap gue kejar.Yang namanya perasaan nggak pernah salah,apalagi lo sama Nayla udah kenal lama.."
Gue terdiam memikirkan nasehat dari James,gue rasa,cukup sampai disini aja gue menyiksa perasaan gue sendiri.Gue bertahan sampai selama ini,gue tahu untuk siapa hatinya,namun gejolak keegoisan hati gue udah nggak bisa bertaham lebih lama lagi.
[5 TAHUN YANG LALU]
[JAKARTA SELATAN,INDONESIA]
Seperti kebiasaan gue setelah pulang kampus dan nggak ada tugas banyak,waktu gue habisin dengan main game.Keluar sama pacar?Sayang banget,gue nggak punya pacar.Gebetan?Baru aja satu minggu yang lalu jadian sama cowok lain.
Keliatannya,hidup gue miris banget..
Tapi,sebenarnya nggak semiris itu…
Walaupun gue nggak ganteng-ganteng amat seperti Hendery yang keturunan china itu, kenalan gue banyak.
Nah,pikiran gue malah kemana-mana kan..
Baru aja gue mau buka aplikasi game di ponsel mahal gue,Nayla tanpa permisi langsung masuk kedalam kamar gue.Karena gue kesel,gue mengurungkan niat untuk marahin dia setelah lihat kondisi Nayla yang kacau,dan tatanan rambutnya sedikit berantakan.
"Nayla.."Gue langsung turun dari kasur dan menuntun Nayla duduk diatas kasur gue."Lo, kenapa?Kok lo dateng-dateng dalam keadaan nangis gini,benerin rambut lo dulu gih.."
"Sampai kapan gue harus gini Alex.."Tukas Nayla di sela-sela sesegukkannya."Gue udah capek…"
Gue tahu siapa yang lagi dia omongin, gue tahu Nayla suka sama Hendery.
Hendery ,itu seangkatan gue,bisa dibilang Nayla itu adik tingkat gue sekaligus sahabat gue dari kecil. Hendery,Ketua BEM Fakultas Teknik,Ketua klub fotografer di kampus sedangkan Nayla di klub jurnalistik.Dari situ Nayla dan Hendery saling kenal,apalagi Nayla juga anak BEM Fakultas Hukum.Jadi kalau ada kegiatan kampus mereka sering ketemu dan jadi deket.
"Karena Hendery lagi?"
"Dia belum kasih gue kepastian Alex.."Nayla narik almamater gue tiba-tiba dan menangis didada bidang gue."Gue udah capek.."Tukas Nayla disela-sela sesegukkannya.
Kenapa lo hanya memandang kearah Hendery?Ada gue yang selalu menemani lo dari dulu Nayla.
Hai baby,look at me…
----
Hari ini gue ajak Hendery buat ketemu,gue sama Hendery memang udah dekat banget. Gue ngajak dia ketemu setelah pulang kampus,gue mau memastikan perasaan dia ke Nayla.Gue udah nggak tahan lagi dengan kondisi Nayla yang selama ini belum ada status yang pasti.
Wajar kan gue ngelakuin ini?
Nayla,sahabat gue dari kecil,cewek yang gue suka..
"Sorry,gue telat.."Ujar Hendery dan langsung duduk disebelah gue."Jadi,apa yang mau lo omongin?"
"Hen,lo tahu kan,gue sahabat Nayla dari kecil,dan gue satu-satunya orang jadi tempat dia cerita.."Gue dan Hendery saling menatap serius."Gue langsung to the point aja sama lo.."Ucap gue."Lo beneran suka nggak sih sama Nayla?Jangan gantungin dia Hen,Nayla juga punya hati.."
Gue bisa lihat dengan jelas perubahan ekspresi Hendery yang sedih dan bingung.Tampak ada sesuatu yang dia sembunyiin.Sesekali gue menyesap kopi hangat gue yang tinggal setengah.
"Gue nggak enak sama lo lex.."Hampir aja gue tersedak dengan kopi yang udah siap gue telen."Gue tahu,lo juga suka sama dia Lex,apalagi sebelum dia kenal gue,dia udah kenal lo duluan.."Bisa gue lihat kebimbangan dalam Hendery sekarang."Dan satu lagi yang harus lo ingat,gue dan Nayla benar-benar berbeda.Kalau udah pacaran,mau gue bawa kemana hubungan ini?"
"Dan lo mau gini terus?"Belum pernah gue lihat Hendery seperti ini.
Sebenernya,gue nggak nyangka jawaban seperti ini gue denger dari Hendery.Gue lihat keseriusan dimata Hendery,dan disisi lain ini yang gue takutin.Bukan karena gue pengecut dan nggak bisa memperjuangkan Nayla.Gue merasa Hendery memang bisa diandalkan melindungi Nayla.