Serigala betina yang berwarna merah itu, menatap kesekelilingnya. dilihatnya pintu masuk kerajaan bagian barat telah porak-poranda, dan tiga penjaga yang berwujud serigala berwarna coklat terlentang tak berdaya.
" apa yang terjadi disini! " sebutnya sangat terkejut sekali.
merasa tidak terima akan semua hal ini, semakin marahlah serigala merah itu, diendusnya tanah tempat ia berpijak sekarang, mencoba mencari tau jejak orang yang telah menyerang para penjaga itu.
" uumm.. umm.. umm.. "
iapun menyadari sesuatu, bahwa kekuatan yang sama seperti hawa hitam yang ia rasakan sewaktu didalam menara itu.
" ini benar-benar bencana! " ucapnya berlari kearea penduduk kerajaan serigala.
saat ini ditempat zen..
mataku melihat sekeliling tempat ini, sambil berjalan kupandangi sekitar tempatnya cukup ramai kulihat, layaknya seperti pasar tempat orang berdagang.
sepanjang jalan kulihat rumah-rumah penduduk disini, terbuat dari batu besar sebagai dindingnya dan kayu sebagai atapnya.
" woh.. jadi ini kerajaan serigala! " seruku merasa takjub.
langkah kaki menuntunku kearah yang tidak aku ketahui, ketika kulihat ada sebuah lorong dikiriku, terdengar suara orang yang seperti sedang terancam keadaannya.
" kumohon, lepaskan aku! " teriak seseorang dari dalam lorong tersebut.
" ayolah gadis manis.. kita main sebentar.. "
" hhaha.. " tawa tiga orang berkepala botak.
menyadari keadaan tersebut, sejenak kulangkahkan kaki ini kedalam lorong gelap itu. mencoba menyikapi keadaan yang terjadi disana, kulihat seorang wanita berambut biru dan tiga pria berkepala botak sedang mencegatnya disana.
lalu kupanggillah wanita itu dari jarak 10 meter dari belakang mereka.. Anu! apa mereka sedang mengganggumu?! ucapku merasa takut ikut campur dalam hal ini.
" tolong aku! mereka sedang mengganggu.. " teriaknya sekencang mungkin.
menyadari ada keberadaan orang lain ditempat ini, ketiga orang itu terlihat sangat tidak senang menatapku sambil berkata dengan tatap sinis mereka tersebut.
" ha? siapa kau.. "
" mau jadi pahlawan aaah! "
" bos, mau cari masalah dia.. " ucap mereka bertiga terlihat tidak ramah kepadaku.
" apa mereka preman disini? " ucapku didalam hati.
sejenak kupejamkan mataku, mencoba mengumpulkan energi dibagian telapak tanganku ini.
lalu, berteriaklah orang yang ditengah itu, serang dia! serunya sangat kencang.
dua orang berkepala botak itu menyerbu dengan sebuah kayu ditangan mereka, benar seperti yang aku pikirkan. bahwa mereka adalah preman kampung yg menyergap kaum lemah ditempat ini.
ketika jarak Kedua orang itu sudah dekat denganku, jaraknya sekitar 1 meter denganku saat ini. lalu kuarahkan telapak tanganku kepada kedua orang yang mencoba menyakitiku.
" tidurlah.. " ucapku menampar wajah mereka secara bersamaan.
plaaaaakk... brrruuukkk..
bunyi tamparan membuat kedua orang itu terpental dan tersungkur didinding lorong ini. tidak tinggal diam, lalu seorang yg didekat wanita itu berlari kearahku.
ekspresi marahnya itu membuatku semakin kesal, bagaimana tidak kesal coba? dia yang ingin menyakiti wanita dan dia pula yang terlihat sangat marah sekali.
sebuah kayu dipegangnya pada tangan kirinya itu, diayunkannya kayu itu sebagai pemukul untuk menyerang diriku saat ini juga.
" matilah kau setan! " teriaknya sangat geram.
langkahku ikut berlari kearahnya, walau dia menggunakan sebatang kayu namun hal itu tak membuatku gentar untuk melawannya.
perlahan kukepalkan telapak tangan ini, lalu kuarahkan kepada kayunya itu.
puuuuukkkk...
bunyi kayu yang terpukul oleh tangan kiri zen, sontak kagetlah pria itu melihatnya. ia bertanya dengan wajah pucatnya itu pada zen.
" woy!? apa itu tidak sakit itu? "
dengan tenang zen menjawab pertanyaannya tersebut, senjatamu terlalu lemah! seruku mencoba memukulnya dengan tangan sebelah kanan ku ini.
baaaaannkk..
sebuah bogem keras mengenai wajah kirinya, membuat memar dan bercap luka yang cukup besar pada wajahnya tersebut.
" uhh.. aah.. uuh.. aahh.. " suara nafasku yg tarik-ulur dan maju mundur saat ini.
perlahan wanita berambut biru itu mendekatiku, dengan wajah takjub dan beserta bingungnya membuatku jadi heran menatapnya.
" kamu, hebat sekali.. " ucapnya sambil berjalan kearahku.
" eh? tidak kok, lalu bagaimana keadaanmu? " tanyaku berbalik badan menatap kearahnya.
wanita berambut biru itu berkata bahwa keadaannya baik-baik, sejenak membuatku jadi tenang mendengarnya.
" syukurlah.. " tersenyum padanya.
" anu.. kalau boleh tau, nama kamu siapa? "
" oh, namaku.. Zen, kalau kamu? "
" Novi.. dari ras serigala biru. "
" ras serigala biru? apa maksudnya itu.. " tanyaku menatapnya bingung.
ia menjelaskan bahwa dinegeri ini, setiap serigala memiliki jenis atau rasnya masing-masing. setiap ras memiliki edentik tersendiri, misalnya sebuah rambut.
" rambut? " tanyaku semakin bingung.
novi berkata, bahwa rambut adalah edentitas jenis serigala yang dapat berubah. namun, tidak banyak serigala yg mampu menggunakan kekuatan serigala mereka.
" kenapa nov? "
kekuatan serigala yg sulit dikendalikan, membuat ras serigala yang lemah atau tidak bisa menggunakan kekuatan mereka, akan terus ditindas seperti diriku tadi misalnya.
sejenak aku mulai mengerti maksud dari perkataan wanita ini, nov! Sebenarnya aku seorang pendatang disini, sebelumnya aku ingin mencari tempat tinggal, apa kamu tau dimana tempatnya.
" eeh, zen.. kamu berhasil mengalahkan penjaga dipintu masuk itu?! " seru novi terlihat sangat kaget sekali.
" oh, maksud kamu tiga serigala coklat itu.. " ucapku mengingat ketiga penjaga pintu masuk sebelumnya.
mendengar ucapanku barusan, membuat novi hanya geleng-geleng kepala kearahku. tidak mungkin, ucap novi didalam hati.
" nov.. novi?! bagaimana tentang perkataanku barusan, apa kamu tau tempatnya.. " sahutku pada novi yg terlihat bingung disana.
" eeh, ooh! kamu bisa tinggal ditempat kak Mira! "
" Mira? siapa dia.. "
" mira itu adal- "
ketika novi ingin menjelaskan tentang mira, tiba-tiba muncullah seorang ekor serigala berwarna merah. serigala itu melompat dan menyerang dengan cakar dan giginya itu, sontak membuatku harus melompat keatas.
" eeeh?! " kaget novi melihat srigala merah itu.
kukira aku sudah menghindari serangannya tersebut, namun tidak seperti ekspetasiku ternyata. dari belakangku secara tiba-tiba ia menyerang dengan lolongan serigalanya, membuatku jadi was-was akan situasi ini.
" aaaaauuuuuu... " lolongan serigala itu membuat gelombang udara berbentuk lingkaran, meyerang dari belakangku.
" sialan.. " ucap sangat khawatir.
duuaarrr.. duuaarr.. duuaarr..
debu berterbangan dilorong ini, perlahan serigala merah itu merubah wujudnya menjadi manusia kembali. terlihat sekali wujudnya seperti seorang model, tubuh tinggi, putih dan terlihat sangat cantik sekali.
" apa dia sudah mati? " ucap wanita itu melihat kearah pria berambut putih yang diserangnya barusan.
ketika itu, ia melihat kearah sisi kanan. debu yang beterbangan itu perlahan mulai menghilang, terlihat wujud seorang wanita berambut panjang berwarna biru.
" novi.. sedang apa kamu disini, nov?! " ucapnya sangat kaget sekali.
" uhuuk.. uhuuuk.. " suara batuk novi, sambil mengibas-ngibaskan debu disekitarnya.
perlahan debu-debu ini mulai hilang, ketika itu ia melihat sosok wanita yang sangat dia kenal berdiri dihadapannya saat ini.
" kak- kak mira kenapa kau menyerang kami?! " ucap novi sangat kesal.
" eeh, aku merasakan sosok berbahaya dari pria yg barusan kulawan itu. dia memiliki aura hitam! " seru wanita berambut merah itu terlihat mengkhawatirkan novi.
ketika wanita itu menjelaskan maksudnya, sejenak aku mulai mengertilah keadaan disini sekarang. lalu dari sekumpulan debu-debu ini, kedua wanita itu sangat terkejut melihat Zen.
wujudnya berubah menjadi seekor manusia setengah serigala, kepalanya berbulu putih, tubuhnya berwujud manusia, dan kakinya berwujud kaki serigala hitam.
" adeh.. deh.. deh.. " sebutku berdiri dari sekumpulan debu-debu yang menutupiku ini.
" apa?! " kaget mira dan novi melihatnya.
sesok makhluk manusia setengah serigala berdiri tegak dihadapan mereka berdua, dengan tiga warna didalam seorang manusia. yg pada dasarnya satu warna adalah identik untuk satu ras serigala saja.