Setelah memutuskan nama, akhirnya Bujang berniat membuat kostum superheronya. Bujang pun mengambil belangkas dan melihat warna apa yang cocok dengan belangkas. Namun Bujang tidak mendapatkannya karena belangkas cuma berwarna abu-abu.
"Kenapa gak mau sih, kan warna kelabu keren?" tanya Dani
"Kalau warnanya kelabu, nanti orang gak bisa melihat kita seperti batman" jawab Bujang
"Keren dong, batman kan bisa memberantas penjahat-penjahat di malam hari," ucap Dani.
"Tapi itu namanya main hakim sendiri, aku gak mau seperti batman, aku maunya seperti superman, menolong orang tanpa memukulnya, tinggal bawa saja langsung ke kantor polisi," ucap Bujang.
"Terserah lo dah, gue ngikut saja" ucap Dani.
"Jadi apakah cocok kalau warnanya biru?" tanya Bujang.
"Cocok sih, kan darah belangkas warna biru, ya udah itu aja gak usah ribet jadi orang," ucap Dani.
"Baiklah kalau begitu gue akan pakai warna biru dan gue campur dengan warna kelabu," ucap Bujang.
Setelah itu Bujang dan Dani memutuskan untuk membuat senjata yang akan di pakai dalam memberantas penjahat. "Gimana kalau pisau saja, untuk antisipasi siapa tau ada yang membawa senjata jadi bisalah membela diri," ucap Dani.
"Gak usah, itu malah membahayakan orang lain, aku sepertinya akan seperti kapten amerika menggunakan perisai tapi lebih kecil ukurannya," ucap Bujang.
"Gimana lo mau nepis senjata kalau kecil?, lo ada-ada aja Jang," ucap Dani.
"Dengerin gue dulu sampe selesai, maksud gue perisainya nanti memiliki berbagai fungsi seperti tombak yang bisa keluar dari dalam perisai," ucap Bujang.
"Katanya lo gak mau pakai senjata tajam tapi kenapa malah pakai tombak?" tanya Dani.
"Tombaknya gak tajem jadi cuma untuk melumpuhkan saja, lagi pula belangkaskan juga punya ekor panjang seperti tombak" ucap Bujang.
"Terserah dah, gue ikut saja, gue akan bantu lo menjadi superhero," ucap Dani
"Beneran ni?" tanya Bujang.
"Beneran dong, jadi lo akan gue latih seperti latihan superhero yang ada di layar kaca," ucap Dani
Setelah selesai memutuskan kostum dan alat, Bujang pun memulai menciptakan alat superheronya sedangkan Dani membantu membuatkan Bujang kostum superhero yang akan membantunya dalam menyembunyikan identitas dirinya. Bujang pun dengan serius memulai dengan menciptakan perisainya terlebih dahulu menggunakan logam yang sangat kuat. Di lain waktu Dani juga sedang menjahit baju superheronya dari bahan latex jadi tidak cepat kotor dan cepat hancur.
Setelah 3 hari berlalu, Bujang akhirnya sudah menyelesaikan perisainya, jadi tinggal menambah mekanik senjata tombak di perisainya. Di lain tempat, Dani sudah menyelesaikan celana dan baju superhero. Jadi tinggal topeng dan logonya saja yang belum di buat. Waktu pun terus berlalu Bujang dan Dani pun tetap mengerjakan alat sama kostum superheronya. Seminggu sudah berlalu, akhirnya Bujang telah menyelesaikan alatnya. Bujang pun kemudian menemui Dani yang tengah mengerjakan kostumnya.
Bujang pun pergi menuju ke dalam ruangan Dani. Setelah sampai, Bujang pun mengetok namun tidak ada respon dari Dani. Bujang yang kuatir pun lalu membuka pintu ruangan Dani. Ternyata pintunya tidak di kunci, Bujang pun kemudian masuk perlahan ke dalam ruangan. Terlihat sangat sepi seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan. Bujang pun lalu menuju ke ruang kerja Dani dan kemudian melihat Dani tergeletak di meja jahitnya. Bujang yang kuatir pun menghampiri Dani dengan perlahan.
Bersambung