Pernikahan adalah ibadah dan juga kebahagian untuk orang-orang yang menikmatinya, tapi tidak untuk Vannessa Arditta Atmaja. Pasalnya ia dipaksa menikah oleh orang tuanya, dengan laki-laki yang sama sekali ia belum kenal sebelumnya. Padahal ia sudah memiliki kekasih, yang sudah hampir 4 tahun ia pacarin.
Nessa adalah seorang gadis dengan perawakan tinggi 165cm dan asli keturunan jerman dari ayahnya. Ia dijodohkan dengan Arrassyid Hidayat, seorang anak dari pengurus panti asuhan yang didirkan ayahnya Nessa.
Tentu saja Nessa menolak dengan keras perjodohan ini, karena bagaimana mungkin Nessa seorang anak pengusaha minyak dan batu bara, serta beberapa hotel dan juga restoran, dan beberapa minimarket. Menikah dengan Rassyid yang hanya seorang anak dari pengurus panti? ini gila, benar-benar gila pikir Nessa!
'tok..tok..tok..'
suara ketukan pintu kamar Nessa dari luar, Nessa yakin itu pasti mamanya.
"Nessa, acara pernikahan kamu akan segera dilakukan. Mama mohon kamu ke luar dari kamar ya, calon kamu sudah menunggu," ujar mamanya Nessa, dari balik pintu.
"Iya, ma..." jawab Nessa.
kalau bukan karena penyakit ayahnya Nessa, ia tidak mau dipaksa menikah dengan Rassyid. Tentu saja tidak! lagi pula laki-laki itu kampungan, norak!
Nessa keluar dari kamarnya, Nessa melihat sudah ramai orang-orang berkumpul di rumahnya, gak hanya keluarganya tetapi ada beberapa rekan bisnis ayahnya. Tetapi, untung saja dia tidak mengundang semua teman-temannya, bisa malu dia menikah dengan Rassyid yang gak banget menurutnya.
Nessa duduk disebelah Rassyid, sungguh menurut Rassyid perempuan yang ada disebelahnya ini sangat cantik. Namun, menurut Nessa laki-laki disebelahnya ini kampungan, gak tau model!
"Sudah siap?" tanya penghulu kepada Nessa dan juga Rassyid.
Nessa tidak menjawab, karena tentu saja sepenuhnya ia tidak siap. sedangkan Rasyid ia hanya menganggukan kepalanya.
"Oke baik, saya nikah kan engkau Arrasyid Hidayat dengan putri pertama bapak William Baldrik Atmaja yang bernama Vannessa Arditta Atmaja, dengan maskawin mas murni senilai 20gram dibayar tunai..."
"Saya terima nikahnya Vannesa Arditta Atmaja dengan maskawin tersebut dibayar tunai..." ucap Rassyid dengan cepat dan tegas.
"Sahh semuanya?" tanya penghulu kepada beberapa saksi yang ada dipernikahan mereka.
'SAHHH...'
****
Acara resepsi pernikahan telah selesai, rasanya badan Nessa seperti remuk. Padahal ia tidak mengundang satupun temannya, tetapi tamu undangan sangat banyak. Memang, rekan kerja papanya sangatlah banyak. Belum lagi sahabat mamanya, dan mungkin temannya Rassyid juga pada datang semua.
"Kamu cape ya, Nes? ini aku buatin teh manis," ujar Rassyid ia menaruh teh manis tersebut di meja rias milik Nessa.
"Gak usah repot-repot!" ketus Nessa.
Nessa kemudian berbaring di tempat tidurnya, tanpa membuka baju pengantinnya.
Rassyid mendekat, ia bermasuk mau membukain bajunya Nessa. Namun, Nessa menepis tangan Rassyid.
"MAU NGAPAIN LO?!" teriak Nessa
"Mau bukain baju kamu, katanya gerah."
"pacar gue aja gak pernah bukain baju gue!"
"Maaf...bukan gitu maksud aku..." Rassyid menunduk, ia masih duduk disebelah Nessa.
"Sekali lagi lo kurang ajar sama gue, kita cerai!" ancem Nessa.
tentu saja Nessa sangat ketakutan, ia takut malam ini ia ditidurin oleh Rassyid yang saat ini sudah resmi menjadi suami sahnya Nessa.
"Maaf, Ness.."
"Gue mau buat perjanjian buat pernikahan kita."
"Pernjanjian apa?"
"Pokoknya lo jangan pernah nyentuh gue! kalau lo berani nyentuh gue, kita pisah!"
"Tapi, kita kan udah jadi suami istri, bukannya itu ibadah?"
"itu lo nya aja yang mesum!"
"Baik, kalau itu mau kamu. Saya akan menunggu sampai kamu siap."
"Dan yang terakhir pernikahan kita, cukup sampai papa gue sembuh total. Kalau papa gue udah sembuh gue mah kita pisah. Karena, secepatnya gue akan menikah dengan Leon pacar gue."
Rassyid tidak menjawab ia hanya mengangguk, tetapi ini yang membuat Nessa bahagia, akhirnya dia juga yang memegang kendali dipernikahannya.
"Aku tidur di kasur, kamu tidur di sofa," ucap Nessa.
lagi-lagi Rasyid tidak menjawab ia hanya menggeleng, kemudian berjalan melangkah kearah sofa.
Nessa merasa merasa menang dari Rassyid. Dasar laki-laki culun, tidak bisa melawan perintahnya. Tapi bagus, dengan ini dia masih bisa berhubungan dengan Leon, kekasihnya.
bersambung...