19.00 PM
"Hah" ari merebahkan diri nya pada kasur empuk
Lalu dia menyalakan tv sebagai teman di kamar
"Cewe itu kaya pernah lihat dimana ya" gumam ari berfikir tentang foto yang tak sengaja ia liat di laptop milik ali
"Siapa dia dan ali kenal?"lagi lagi ari berfikir mengingat kapan dia bertemu dengannya
°°°
1 tahun yang lalu..
" Lo?"tanya seorang gadis ketika melihat pacar nya bersama seorang wanita yang entah siapa
"Eh?"ucap pria itu kaget
" hai...aku pacarnya"salam seorang gadis yang tadi duduk dihadapan pria itu
"Ko?,aku iuga pacarnya" aku gadis itu ketika kaget seorang yang tadi duduk dihadapa pacarnya adalah selingkuhan
"Eh ga kok bukan,tenang sayng aku urus" ucap pria itu kepada gadis yang duduk dihadapannya
Gadis yang duduk dihadapan pria itu hanya mengangguk tak mengerti
Sedangkan pra itu lanhsung menarik gadis disampingnya
"Apa yang kau katakan!kita sudah putus!" bentak pria itu ketika sudah sampai ditempat sepi
"Kapan?" tanya gadis itu bingung
Pria itu mengeluarkan handphone nya dan menunjukan pesan yang dikirim oleh pria itu lalu menunjukan kepda gadis itu
"Jadi itu beneran?" gadis itu masih bingung tentang semua ini
"Kapan aku bilang becanda?,sekali putus putus" lalu pria itu pergi meninggalkan gadis itu
Gadis itu menangis sejadi jadinya dia duduk dan menutup matanya degan kedua tangan
"Permisi neng kalau mau nangis mening pulang" ucap pelayan cafe itu
Gadis itu menghapus air mata dan berdiri
"Maaf pak" gadis itu langsung berlari
-
"Jadi mantan aca itu ari?argh" ali mengepalkan tangan kanan nya lalu menonjok tangan kirinya
"Hrus gw cari tau lebih dalam" ali terus mencari apa yang bisa ia dapati disamping laptop nya sudah ada buku note yang sudap penuh dengan hasil stalknya
Jam sudah pukul jam setengah delapan malam
"Udah dulu ah" ali menutup laptop nya lalu buku note mya itu ia masukkan kedalam tas kecil miliknya
Lalu ia meraih handphone nya dan membuka kontak pesan aca
Acaaaa.-
Udah siap-
-tinggl ganti baju
Ok-
Sekarang aja ya biar ga kemaleman-
-ini udah kemaleman
Yaudah biar ga tambah kemaleman-
-semerdeka lo
-bye
Bye too-
Read
Ali berjalan menuju walk closet dan mengganti bajunya ia memakai sweater abu abu yang ditengahnya bergambar tengkorak celana nya warna hitam polos dan sepatunya berwarna perpaduan antara abu abu dan hitam
Ali mengambil kunci mobil nya dan dia berjalan menuju kamar abngnya
Cekr
"ri gw mau pergi pintu nya kunciin"
Ari yang sedang main laptop tidak medulikan adanya ali
Ali berjalan menuju abangnya
"Bang woi"
"Apa si,ntar,akun gw ada yang megang nih" ucap ari geram
"Ish ntar aja itu mah cepet pintu"
"Lo bawa kunci aja sana"
"Yaudah"
Sebenarnya ali tau siapa yang megang akun ari ya itulah dirinya sendiri
Ali mengendarai mobil menuju rumah aca membutuhkan waktu 25 menit
Tok tok tok
"Permisi"
Cekr
Pintu terbuka memampakan wanita paruh baya ya siapa lagi kalau bukan ibu aca aria
"Kamu lagi ali kan"tanya mama aca
" iya tan,mau ngajak aca pergi boleh?"ali gugup sebenarnya santai yang ia bilang ke aca tidak pernah ada dalam dirinya
"Boleh,tapi jaga dia baik baik ya" ucap aria seraya memegang pundak ali
"Pasti tan"
"Siapa ma?" tanya aca yang sedang turun tangga
"Ali ca,yasudah ya li tante kedalem dulu bilang ke aca kunci nya bawa saja"
"Iya tan"
"Cepet banget" ucap aca seraya mengambil kunci yang berada di samping pintu keluar masuk rumah aca
"Lebih baik kan?,yuk ah"
Ali membukakan pintu mobil untuk aca,hari ini aca berpenampilam sangat cantik bagi ali,aca memakai kaus bertulisa quotes inggris dan dirangkap dengan kardigan bergambar senada dengan kaus nya lalu memakai celana pendek sepaha dan sepatu
"Gw akan nemui cinta sejati lo" ucap ali ketika mereka berdua sudah masuk dalam mobil elegan ali
Aca hanya bisa pasrah karena ali sudah tau semuanya
"Trus?"
"Dan gw deket banget sama mantan lo itu,lebih dari deketmya gw ke ortu gw"
"Trus" sebenarnya aca berfikir fikir ada apa dengan ali dan mantan nya itu sampai ortu pun lebih dari itu
"Ya..gw gabakal bales dendam karena akan hancur keluarga gw,andai taruhannya bukan keluarga gw udah gw tonjok abi abisan"
Ali menengok sebentar kearah aca lalu berpaling lagi kearah kaca mobil dihadapannya
" gausah difikir serius,lo jalani hidup lo aja"ucap ali yang masih serius meyetir
"Ada nya juga lo ngurus idup orang"
"Gw ga ngurus idup lo,gw cuma bantu lo agak susah sih"
"Emang mantam gw siapa nya lo" aca menahan rasa malu nya dengan memandang kaca mobil disampingnya
"Nanti juga lo tau"
Aca hanya diam
"Tidak beres" ucapnya dalam hati
Ali memakirkan mobil nya di parkiran cafe itu lalu ia melihat aca masih asik dengan handphonenya
"Ga ada yang bisa berpaling dari tampannya gw sedikitpun itu handphone lu" ali mengambil handphone aca secara paksa
"Balikin ga!gw bilang ke mama ni!" teriak aca seraya mengambil handphone yang khusus menelepon siapapun
"Ngadu nih"
"Bodo amat"
Aca keluar dari mobil ali dsn langsung berjalan tanpa memedulikan ali
"Gw udah booking tempatnya lo jangan sotoy deh"
"Buruan lamban amat" aca berhenti
"Bawellll"
Setelah memsan makanan ali mulai untuk bicara
"Gw tau mantan lo, gw tau lo diputusin tanpa alasan gw ta--"
Ucapan ali terhenti ketka melihat aca menjulurkan tangannya didepan nya tanda untuk berhenti
"emang siapa mantan gua? "
"kakak gua, ari"
Deg.
aca kaget, masih berfikir tidak mungkin
"ca kita masih bisa temen kan? "
"semoga"
Aca pergi meninggalkan ali yang masih bengong ada apa.
Aca berjalan kearah bangku trotoar lalu duduk dengan fikiran yang entah kemana
Tiba tiba mobilh hitam elegan datang menghampiri nya taoi itu bukan mobil ali
"Ca" panggil seseorang yang bernama ben
Ben, adalah teman smp aca, sma pun satu sekolah dengan aca hanya beda jurusan
"Kok disini udah malem pulang yuk" ben menghampiri aca lalu duduk disamping aca
Aca menyenderkan kepalanya kepada bahu ben
"Temenin gw dulu disni"
"Kenapa sih hmm" ucap ben seraya membenarkan anak rambut aca
"Fachri itu berapa saudara lo tau ga?" tanya aca yang masih nyaman dengan bahu ben
"Maaf kurang tau gw",
" yaudah deh"
"Masih mikirin fachri dia udah masa lalu lo,gausah jadi beban ya"
Aca mengangguk,memang ben itu orangnya lebih dari baik tapi jika sudah marahnya sampai ubuj ubun apapum itu ia pasti lakukan
Aca melepaskan senderan di bahu ben dan melihat kartu nama milik ben
"eh btw lo Kelas apa?"
Aca mulai mengganti topik berusaha menyingkirkan fikirannya
"Ips 3"
"Wah berarti sekelas sama tem--"
Ali datang dimana aca dan ben duduk
"Kenapa kabur?"
Aca dan ben melihat ali dengan rasa kaget
"Temen gw dong" ucap aca pelan melanjutkan omongannya yang terpotong
Aca berdiri diikuti ben kini ia akan menekan omongan empat mata dengan ali lagi
"jangan deketin gua dulu li hari ini, gua masih gatau mau ngapain, gua mohon sama lo"
Setelah ngomong empat mata dengan ali gw menarik tangan ben untuk pergi
"Argh shit pria itu lagi" umpat ali lalu langsung masuk kedalam mobilnya
"Mau pulang?"
"Tunggu ali pergi,gw takut dia ngikutin kita"
"Yaudah mau minum?" tanya ben seraya mengambil botol mineral di jok belakang
"Mau"
"Gausah dipikirin lagi ya,gw tau gw gatau apa apa tapi gw tau rasa sakit di hati lo"
Aca mentutup botol aquanya
"Lo emang gatau?"
Ben mangangkat kedua bahunya bersamaan
"dia adik nya fachri, tapi gatau adik yang keberapa, gua tau fachri berapa sodara"
"gua tau lo paling ga suka ada hal berkaitan masa lalu, tapi gua ga bisa apa apa"
"Ga papa ben"
"Gw selalu ada kapanpun lo butuh,tantan gw siap mengahpus air mata lo,bahu gw siap untuk lo senderin,kaki gw siap buat gotong lo"
"Makasih"
-
"Ko mereka ga pergi pergi sih,siapa nama pria itu?kok kaya pernah liat?yang ngancem itu?tapi ko malem ini ia baik banget?argh" semua pertanyan melintas difikiran ali,ali semakin frustasi memikirkannya
Jam pukul 20.30 tapi mereka berdua belum pergi dari parkirannnya
"Gw jalan duluan ah"
Ali menginjak gas mobil nya lalu berjalan dengan sangat ngebut
Hanya butuh 30 menit ali sampai dirumahnya dibukakanya pintu dan ia dapat kakanya ari duduk di sofa ruang tv masih dengan pandangan ke laptopnya
"ri"
Ari menengok sebentar lalu berhadpan lagi dengan laptopnya itu
"sebentar doang ngapain lo keluar; "
Ali duduk di sofa samping ari dengan lemas
"kepoooo"
"idih, ga kepo tuh"
Ari menutup laptipnya dan pergi meninggalkan ali
"Mau kemana lu bang"
"bobo ganteng"
"Gantengn gw"
"Serah lo li serah"
"Hshhh" dengus ali lelah
-
"Ben bangun ben"
aca menyenggol lengan ben
"Mmm" ben mulai membyka mata nya masih terlihat bekas bangun tidur dimuka dan matanya
Aca mengambil botol mineral dan ia tumpahkan diatas tisu
Lalu aca mengelap muka ben dengan tisu yang sudah basah itu
"Mau lo yang bawa atau gw?"
Ucap aca seraya mengusap wajah ben
"Gw bisa kok,udah seger karena lo dan tisu ini,thanks" ucap ben menyingkirkan tangan aca dengan tisu basahnya itu
Aca mengangguk tersenyum dan mobil ben pun mulai jalan kearah ruamhnya
5 menit 10menmit 20 menit
"Turun ca udahny sampe"
Aca membuka pintu mobil ben tetapi sebelum turun aca menengok kearah ben
"makasih ya ben"
"sama sama ca, bye"
"bye"
Cekr cekr
Pintu terbuka dan lampu sudah mati semua kecuali ruang tamu
"Assalamualaikum ma pa mel"
"Udah tidur kali" ucap aca,
Aca menaiki tangga untuk berjalan kearah kamarnya
Setelah sampai di depan ruamhnya ia mengambil kunci kamar di tasnya
Ia langsung saja merebanhkan badanya ketika sudah tepat di depan kasur king sizenya
Tanpa memperdulikan badanya masih kotor sepatu masih dipakai dan ras masih ia rangkul ia langsung saja tidur terlelap
°°°
"Pria itu juga kan yg gw temuin di sekolah berarti satu sekolah dong sama gw??" ucap ben pada dirinya sendiri yang fikiran nya dibagi dua untuk menyetir pulang dan fikiran tentang hubungan antara ali dan aca
Tok tok...
Pintu dari sebrang berbunyi tanda ada seseorang dibalik pintu itu
Ben yang sudah sampai di rumah dan tepatnya di kamarnya
Ia terusik karena lagi lagi ada saja orang yang mengganggu nya
"Bentar" ben turun dari kasur dan langsung membuka pintu nya
Cekr
"Mama"
"Untung kamu belum tidur ada temen kamu tuh"
Ben membenarkan rambut berantakan bekas tidurnya
"Suruh masuk ke kamar aja ma"
Mama ben melotot dan langsung menjewer telinga ben
"Masih kecil berani macem macem ya kamu"
"Ish ma apaan sih sakit nih lepas!"ucap ben seraya memegang tangan mama nya itu berusaha melepas dari telinga nya
Mama ben melepaskan jewerannya itu
" temen kamu yang dateng itu perempuan benedict alexander!"
"Yee sorry ma kan ben ga tau" ucap ben seraya mengelu elus telinga nya yang merah
"Udah cepet ke bawah"
"Iye ntar"
Mama ben turun ke bawah sedangkan ben balik lagi ke kamar untuk ganti pakaian yang lebih sopan
Setelah selesai ganti pakaian ben turun ke bawah untuk menemui siapa teman
perempuannya itu
"Laura?"
"Eh ben sini ben"
"Ewh"
"mau apa lo" ben berusaha sebesar mungkin untuk bersifat dingin karena dirumahnya sifat panaslah yang ia dapayi
"cuman mau ketemu kamu habis lulus kita jarang bertemu"
"Lau gw bilang jangan pernah panggil aku kamu lo gw aja sih bisa ga? " ben sedikit meninggikan suaranya
"Hey hey ben jangan kasar sama perempuan" ucap mama ben ketika mendengar anak laki laki nya itu meninggikan nadanya dihadapan perempuan
"Ben cape, mau istirahat dulu" ucap ben lalu pergi
Mama ben hanya bisa geleng geleng kepala melihat tingkah anaknya itu
"Maafkan ben ya nak dia emang dingin" ucap mama ben penuh kasih sayang
Laura hanya mengangguk tertunduk
"Yasudah ni tante bawakan teh anget"
Laura meminum teh anget nya lalu ia pamit entah apa yang ia rasakan antara benci dan cinta pada ben si dingin itu
-
"Argh kenapa setiap orang yang gw benci cinta sama gw,yang gw cintai malah maunya jadi sahabat"
Batin ben dalam hari, setelah ia masuk kedalam kamarnya
Dengan fikiran masih tidak teratur ia tetap harus mengganti pakaiannya
Yang tadi ia memakai sweater yang berbahan dan menyerupai kaos ia ganti dengan kaus lekbong dan celana jin pendeknya ia ganti dengan celana bola
Setelah badannya lebih bersih ben kbali tidur untuk menenangkan fikiran dihari esok
-
Sinar matahari menembus dari jendela kedalm kamar
Dan itu sangat menganggu orang yang asik dengan mimpi nya ya seperti aca
"Mmm" gumam aca dengan suara khas tidurnya
Aca mengangkat kedus tangannya lalu menariknya
"Jam berapa sih"
Aca menengok kearah nakas tempat tidur yang dimana disana berada jam weker pink miliknya
Aca terlonjak kaget ketika melihat jam wekernya sudah pukul 6 pagi ini pasti gara gara ia pulang malam
Aca tidak berfikir panjang ia langsung mangambil seragamnya dan mandi
15 menit sudah ia pakai untuk mandi kini jaruk jam sudah pukul 6.15
"Ca!ca!bangun sudah siang" suara mama dari balik pintu kamar aca
"Iya bentar ma"
Aca mengerakkan tangannya lebih cepat diambilnya buku,headset,handphone,laptop dan alat sekolah lainnnya
Cekr
"Bekelin aca aja ma"
Tanpa berfikir panjang mama langsung turun dan mengarah ke dapur untuk membekali sarapan anaknya itu
Sambil menunggu aca memakai sepatu,tapi bekalnya juga belum siap ia menunggu di kursi taman depan rumahnya dan mengambil handphone nya,langsung saja notif line sudah tertera di layar handphonenya itu,tapi bukan dari ali melainkan dari ben
benedict.
-ca mau berangkat bareng?
Boleh-
Jemput jam segini gw udah siap-
-ok wait
Thanks-
Read
Hanya ben lah yang sekarang mengerti keadaan aca,entah kenapa aca nyaman sama ben
10 menit kemudia mobil ben sudah datang dan munculah sang pemilik nya ben
"Yuk"
"Eh ada alex"
Ucap mama yang masih memegang kotak bekal aca,mama aca sering memanggil ben dengan sebutan alex baginya alex adalah nama yang paling bagus
"Iya tan,jemput aca" ben menghampiri mama aca dan mencium tangannya
"Oh ok hati hati,ini ca bekalnya dimakan ya"ucap mama seraya memberikan kotak bekalnya kepada aca
" iya ma"
Ben dan aca masuk kedalam mobil ben,pertama yang aca lakukan adalah langsung memakan roti bakarnya itu
"Hmm,ben lo udah sarapan?" tanya aca
"Dikit sih,gua kan tadi langsung cus buat jemput lo"
Aca kembali menatap bekalnya itu ia mengambil satu roti bakar yang belum aca makan
"Nih makan gua suapin" ucap aca seraya menyodorkan roti itu ke mulit ben
"Thanks,amm"
Aca tertawa melihat ben
"Lucu juga ya lo"
Ben menengok sedikit kearah aca dan ia mengelus elus kepala aca dengan tangan kirinya
25 menit sudah terlewati dan kini ben dan aca sudah sampai disekolahnya
"Untung ga telat" ucap aca
"Kalau telat ada gw"
Aca tak menghiraukan omongan ben ia langsung saja keluar dari mobil ben
Ketika ben dan aca sudah keluar dai mobil ai dateng menghampirinya
"Ca ikut gw,gw mau ngomong" ucap ali seraya mencengkram erat tangan aca lalu menarikinya
Dengan cepat aca melepas genggaman ali lalu mengajak ben untuk pergi
"pagi ini gua ga mau ketemu ali"
Ucap aca
"gua tau, lo nyumput aja di uks,pura pura sakit"
"nanti yang ijinin siapa? " Tanya aca heran
"gua, udah sana lo ke uks cepetan"
"bener ya? "
"iya aca"
"ok ben byee"
Ben tersenyum ia senang bisa bersama dengan aca,hidupnya lebih baik dan baik
Ben berjalan kearah ipa5 di lorong ini banyak anak perempuan yang memandangnya dengan senyam senyum sendiri
Tok tok tok
"Permisi"
"Masuk" suara dari dalam kelas
Cekr
"Permisi pa takrian saya mau ngasih tau,aca sedang sakit di uks mohon keizinannya terimakasih" ucap ben selesai ngomong dengan pa tkrian ben menatap ali dilihatnya ali masang mata sinis padanya tapi biarlah
"Ya makasih ben,oh ya kamu bisa jawab fisika di papan tulis?" tanya pa botak
Ben mengok kearah papan tulis sebentar sambil ia memikir,ben kembali menatap kembali pa botak dan menganggukan kepalanya
"Baiklah" ucap pa botak seraya menyodorkan spidol pada ben
Semua mata di kelas ipa5 melihat kearah ben yang sedang sibuk menghitung fisika
"Selesai"
"Hmmm ali benar tidak jawaban ini?"
Ali yang sedang tiduran diatas tangan yang menjadi bantal diatas mejanya
"Eh ya tak"
"Panggil saya bapa takrian bukan botak atau siapapun!!" bentak pa botak yang berhasil semua mata yang merem langsung melek tanpa halangan
Ali berdiri dari duduknya
"Mau marah lagi?silahkan,permisi" ali keluar dari kelas ipa5
Ben yang kaget dengan prilaku ali,langsung saja ia lari keluar kelas dan menyusul ali
"Ali stop!"teriak ben yang masih mengejar ali
" kenapa aca bisa masuk ke uks!?"tanya ali ketika ia stopkan lari nya
"Karena lo pengecut" bentak ben tak kalah kerasnya
"Stres ya lo" ali berlal
ri lagi kearah uks ia ingin minta maaf dan ingin bersenang ria kembali dengan aca
Setelah sampai dia depan pintu uks ali langsung saja membuka pintunya
"Permisi" ucap ali dengan suara ngos ngosan
"Hai lo balik kesini nya lama amat" ucap aca ketika ali masuk
Ali tersenyum ternyata aca tidak marah padanya
"Sini ben" panggil aca
Ali kaget ternyata yang sedang aca ajak ngobrol buka dirinya melainkan ben
"Gimana?" tanya ben menghampori aca dan mengelus elus tangan aca
"aman" jawab aca singkat
"Ekhm" ali berdeham dan langsung pergi keluar uks
Aca dan ben tidak peduli dengan kepergian ali
-
"Orang itu orang itu menghancurkan hidup gw!" ucap ali frustasi dengan keadaan ini
Sekarang ia sedang berada di ujung sekolah tadinya ia ingin ke rooftoop tapi disana banyak anak kelas ips yang tak kalah nakalnya dari anak ipa
"Li"
Ali mendongakkan kepalanya melihat orang yang memanggil dirinya
"Rang"
"Suka kesini lo" rangga menghampiri ali seraya mengeluarkan puting rokok dari sakunya
"Baru sekali rang"
"Oh nih mau ga" rangga menyerahkan rokoknya kepada ali yang sedang tidak baik baik saja
Bagi rangga rokok lah temannya ketika sedang gelisah atau apapun itu
"Thanks rang"
"Ancur amat lu"
Ali tidak peduli dengan adanya rangga tatapan masih terus menunduk dan menghisap rokoknya
"Dunia emang butuh perjuangan,kalau lo mau yang terbaik perjuangin terbaik lo itu"
Mendengar ucapan rangga ali bangun dari duduk nya dan menginjak rokok yang tadi ia hisap sampai mati
"Mau kemana lo"
Ali terus berjalan tak peduli dengan rangga di otaknya kini aca bagaimana pun ia harus perjuangin aca
Ali berjalan ke uks sepanjang jalan banyak murid perempuan yang memandang nya kagum tapi ali terus memandang dengan datar dan dingin
"Eh li mau kemana" tiba tiba ei,kev,dan dimas datang lawan arah
Dengan ali
Ali tetap memasang wajah datar dan dinginnya
"Hei hei" kev menggerakkan tangannya didepan wajah ali
"Hm?"
"Mau kemana"
"Uks" setelah menjawab ali langsung pergi meninggalkan ketiga temannya
Ei,kev,dimas saling pandang mereka heran dengan tingkah ali yang sekarang
Cekr
Ali membuka pintu uks dan yang ia dapati kosong hanya ada barang barang dari uks
"Aaargh!" ali mengacak rambutnya frustasi
Ali berjalan ke kelas ipa3
Ia ingin bertemu rio
Cekr
Setelah ali membuka pintu kelas ipa3 ia dapati seorang yang merusak hidupnya dengan aca
"Hei pengecut sini lo!" ali berlari kearah ben dan langsung menonjok muka mulusnya itu
"Argh shit" ben meringis kesakitan seraya memegang lukanya
Ali yang sudah kehabisan kesabarannya langsung menonjok bertubi tubi muka ben
"Argh"
Merasa ben sudah tak berdaya ali mengehentika aksinya
Aca yang sedang mengobrol dengan assa terganggu karena suara teriakan seseorang yang ia kenal
"Tar dulu ya sa"
Assa hanya mengangguk lalu ia memainkan handphonenya
"Ali!" teriak aca penuh amarah,ketika ia melihat ben yang sudah tak berdaya,ia langsung membantu ben
"Ben gapapa?"
"Ga kok ca"
Aca berdiri dan langsung menampar ali
"Ini emang ga sesakit lo nonjok ben! Bisa ga si li? Gausah pake berantem, li gua mohon, gua belum terbiasa, jangan paksa gua untuk cepet terbiasa sama keadaan"
"Ayo ben ke uks" aca membantu ben berdiri dan ia menatap sinis ali
Rio yang sedang bermain kartu remi bersama teman temannya berhenti karena mendengar nama ali
Tanpa lama lama Ali beranjak dari kelas ips3,dengan hati yang memburuk
Sebnarnya apa yang ia rasakan apa aneh?tentu.