Chereads / Keperawanan Sisi / Chapter 2 - Biji Ganda

Chapter 2 - Biji Ganda

"Sepulang dari studio, aku mengantarkan ocha di kosannya, sempat ocha mengatakan memintaku untuk menginap di kosanya, tapi aku menolaknya, karna mungkin aku sudah lelah dengan aktivitas keseharianku bersamanya.

"ocha meng-iyakanya tak harus dia kecewa,dan pastinya pun setiap hari aku bertemu denganya. "Aku pulang mengendarai roda duaku menuju rumah.sampai di rumah, seperti biasa yang membukakan pintu adalah adik perempuanku, adik yang masih duduk di bangku SMP patuh terhadap seorang kakak lelakinya. "Aku memarkirkan motor di garasi rumahku, segera aku memasuki ruangan kamarku, merebahkan tubuhku, tak lupa sebelum tidur, aku menghidupkan music yang aku suka, tentu dengan volume yang sangat kecil lewat pengeras suara di computerku. "Aku membuka ms word dan seperti biasa aku mencatat sebuah pengalamanku setiap harinya, dan pastinya pengalaman hari ini yang aku catat.

setelah selesai aku mencatat semuanya, tanpa sengaja aku buka file yang cukup lama, yaitu sekitar 6 bulan yang lalu aku menulisnya. yaitu sebuah tulisan ketika aku membentuk sebuah band dengan mereka.

aku membaca sambil tertawa-tawa sendiri mendengarnya, dan mungkin keluargaku yang sudah tertidur sedikit mendengar tawaku. aku membaca dan teringat akan kekonyolan itu.

"DI WAKTU SEBELUMNYA"

"Dengan lagu rock n roll yang ku dengar lewat headphone di telingaku, aku bergegas pergi dengan roda dua menemui pertemuan yang cukup singkat dengan mereka. "terlihat mereka ke empat temanku di balik jendela sedang asik menghisap rokok mengepulkan asap di udara, dan pastinya mereka sangat menunggu kedatanganku. aku standarkan motorku, menghampiri mereka yang masih merokok, meneteng guitar dan alat lainya. telah sampai aku di depan pintu rumah yang terbuka.

"nah ini dia si curut baru dateng..! kata andrew yang sedang merokok dengan headphone yang melekat di telinganya, santai ia mengatakan itu sambil manggut-manggut menikmati music, menapakan tanganya ke atas, suatu isyarat menyambut kedatanganku, dan memang sangat biasa kami berkata selalu frontal.

"Hahaha.. kampret lu.. kataku seakan tak percaya, baru saja datang dia langsung berkata seperti itu, "aku segera menghampiri mereka satu persatu. aku berjabat tangan dengan mereka selayaknya anak band yang yang berkumpul, kalau yang baca ni cerita pernah ngeband sih.

ha ha ha ha!

"Gimana hari ini, udah colay belom ndre? ha ha.. candaku berjabat tangan denganya.

Ha ha ha ha.. kampret lu.. kata andrew tertawa. andrew adalah seorang pemain bass beraliran metal, dan sangat jago. reputasinya sangat banyak, ia memiliki beberapa penghargaan di mana setiap panggung dia selalu menang mengikuti event.

"nah ini dia si racol.! (RAJA COLI) baru kelihatan batang hidungnya, candaku berjabat tangan dengan rey mengatakan itu.

Ha ha ha ha.. 'Gila lo Ben. "seharusnya yang ngomong itu gue sempak.

kata rey membela diri, dengan magsud bercanda. rey adalah sang guitaris hebat cukup terkenal di kalangan anak band, yang pasti cukup tampan pula wajahnya.

"Ha ha ha.. tawaku lalu bersalam kembali dengan feron.

"apa lo? mau ngomong apa lo?.. kata feron belum sempat aku menghinanya dia malah bertanya, dan sekalian saja aku jawab.

"Pengen lo kayak gue? sambil menunjuk mukaku di depanya.

Ha ha ha ha ha.. kampret jijik amad. kata feron dan pastinya merasa mual aku bicara seperti itu. feron adalah seorang rithm di groub musik yang baru kami bentuk.

"Kemana aja lo baru nongol, sahut riki aku berjabat tangan denganya, kemudian melepaskan.

Biasalah cewek Bro.. banyak cewek sih yang ngejer-ngejer gue, kan gak enak kalo gue gak ngelayanin mereka. kataku se enaknya saja bicara.

Ha ha ha jijay bajay lu.. kata riki. dan dia adalah seorang drumer di groub band yang baru kami bentuk.

Eh iya.. "Penis lo udah nambah panjang belom? candaku.

Ha ha ha ha ha..

Ha ha ha ha ha ha..

Ha ha ha ha ha.ha..

"GOBLOG".. sahut riki.

spontan kami semua tertawa mendengar perkataanku yang cukup konyol dan frontal.

"Aku segera duduk di antara mereka, tanpa ragu aku menyesap kopi yang sudah tersedia, sebatang rokok aku tarik di atas meja, lalu membakarnya. 

"Ctek.. ctek.. "Seep.. puuh.. kepulan asap bertaburan di udara. kami saling mengamati, hanya terdengar lagu rock n roll di telinga lewat sound speaker flat, mereka hanya tersenyum-senyum belum ada yang ingin membahas tujuanya. maka aku putuskan untuk membuka obrolan.

"Jadi mau bawain lagu apa nih kita?

tanyaku melihat ke mereka yang sedari tadi asik dengan kegiatanya. mulai kembali aku hisap rokoku. seeeep.. puuh..

feron mendengar perkataanku, segera ia membenarkan posisi duduknya yang sedari tadi tiduran di sofa. "Lagu ini aja?

kata feron mengusulkan lagu yang di putar lewat speaker flat.

Ha ha ha ha ha..! sampah inimah, Homo..! jawabku ngasal. memegang rokok di tanganku.

Ha ha ha ha ha..!

Ha ha ha ha ha..!

Ha ha ha ha ha ha..!

spontan mereka teman-temanku yang mendengarnya tertawa..

"mereka, memperhatikan satu sama lain, dan masih tertawa-tawa tanpa henti, riki mulai kembali bicara.

"Coba nih sekarang pada serius, dari pada bingung milih lagu, nih gue ada lagu bagus buat di panggung entar, "tunggu gue puter dulu. kata riki sambil berjalan menuju kamarnya.

Kami mendengarkan dan ternyata bagus dan sangat pas dengan imajinasi yang ada di fikiranku.

Nah ini dia nih lagu moderen ron, gak kayak lagu Homo lo tadi.. Ha ha ha ha ha ha..! candaku menyindir feron.

Ha ha ha ha ha..Sampah lo ben. "Lo itu yang homo..! jawab feron tertawa sambil mendengarkan.

"Ok gue setuju sama nih lagu. gue suka banget nih lagu, temponya enak pasti bakal bergoyang tu para penyamun di bawah panggung.. ha ha haa!

kataku seakan-akan mereka meng iyakanya. "Pandangan mereka menoleh satu sama lain, dan hanya mengangguk-angguk saja.

"Gimana sir gak nih lagu?

tanyaku ke mereka yang berada di sekelilingku yang sedang duduk.

"Ok. "dari lubuk hati gue yang paling dalam gue setuju sama lagu ini 100℅. ujar feron, seakan dia menjadi pujangga kesiangan.

" Buahahahahaha.. tawa kami dan pastinya teramat bodoh mendengarnya.

"udah-udah, dah sekarang kita garap nih lagu dari pada kelamaan. kataku seakan aku adalah seorang leader di band itu.

" Ok.

"Ok.

" Ok. kata mereka menyatakan setuju.

"Kami mulai mencoba menggarap lagu yang akan kami bawakan, Dan pastinya dengan keterampilan dan posisi masing-masing di band itu." Sore hari datang 16:00 dan kami sudah Hampir 70℅ menguasai semuanya. Dari aku bernyanyi, feron dengan ritemnya, andrew dengan bassnya, rey dengan guitarnya, dan kiki dengan drumnya. "Tapi memang kami hanya bermain dengan alat seadanya, belum sempat kami ke studio music, "karna kalau mau bermain hebat memang harus Amplakan dulu. "Aku sedikit bingung,sudah semua lagu di garab tapi aku belum juga tau nama band yang akan kami pakai. "Setelah kami cukup lelah di jam itu, mereka asik dengan kopi dan rokoknya barulah aku bertanya.

"Eh iya. " Apa nama band kita inilah?

kataku, sambil mengepulkan asap.

"Gue punya usul nih. "kata rey sang guitaris,penuh semangat. " Gimana kalau "Black hole. " Kan artinya Bagus tuh lubang hitam. "Sangat serius rey mengatakannya.

"Iya lubangnya kayak muka elo." Dasar Sempak lo..! Ha ha ha ha ha ha..

"Jawabku ngasal.

" Ha ha ha ha.. "Sampah lo  Ben. Ha ha ha ha..!

jawab rey sedikit tertawa.

"Iyalah. " Masa Rock n Roll, kayak nama band metal. jawabku ketus. "Lalu mereka menyerbu dengan nama usulan-usulan mereka yang tidak masuk akal. dan tetap saja aku menjawab. "Sampah itumah. "Nama macam apa itu.

"Kami semua Hanya tertawa-tawa saja bingung dengan nama yang akan kami pakai nanti. " Lalu terlintas di fikiran feron dan ia berkata. "Gimana kalau Biji aja namanya?. "Kami menjawab. "HAH. "BiJI?. Sambil berfikir lagi. dan cukup familiar di benak kami. "Lalu aku menambahkan, "Gimana kalo the BIJI?.

"Jangan mirip sama nama band orang itu. ujar rey di depanku. sambil ia ngedumel ini itu saling bantah.

" Gimana kalau biji berganda?

kataku kembali mengusulkan. lalu usulan demi usulan bertebaran, dan tetap saja nama yang berpangkal biji jadi jagoanya. "Dan akhirnya aku mentok dengan usulanku.

"Nah. " ini aja namanya, "bingung amad dari tadi kayaknya. "Gimana kalau Biji Ganda? "usualanku membuat mereka diam, dan pastinya sangat familiar sekali dan pas di telinga, mungkin terdengar seperti bahasa yang sangat frontal, menjurus ke dunia sex, tapi bukan itu artinya.