Setelah kepergian mereka, Hani baru menceritakan misi rahasia hari ini adalah mengadakan surprise party untuk merayakan ulang tahun Hanan yang ke 27.
"Cakaplah awal-awal, kita boleh bantu apa ?", tanya Harraz.
"A small favor, tolong dekor kat belakang villa", ucap Anne.
Harraz dan Ryan menyanggupinya. Lalu, Bella beranjak ke kamar untuk mengambil perlengkapan dekorasi dan menyerahkan pada mereka. Anne juga bergabung dengan tim dekorasi.
Sementara itu, aku, Bella, dan Hani, kami bertugas di dapur untuk membuat cake dan menyiapkan makanan lainnya.
Bella mengingatkan Anne agar tidak melakukan pekerjaan berat mengingat kondisi kesehatannya yang belum memungkinkan.
Dia sangat mengkhawatirkan kondisi kesehatan sepupunya yang belum lama ini menjalani operasi sumsum tulang belakang.
"Calm down, dr. Ryan is with us", ucap Hani sebelum beranjak ke belakang villa bersama Anne.
"But, Ryan is mine", ucapku spontan seperti berkumur-kumur setelah melihat bayangan Bella menghilang menuju dapur.
"What?", ucap Harraz yang ternyata berada tepat di sampingku dan mendengar ocehan kumur-kumur itu.
"나를 위해 비밀로 해줘", ucapku.
"제발", lanjutku.
"알았어. 알았어", balasnya.
Aku meminta Harraz merahasiakan apa yang baru saja didengarnya, dan dia menyetujuinya setelah menertawakanku yang tertangkap basah membuat pengakuan.
"아라 아, Halluyu Wafe 관심이 없는데 왜 한국말을 많이 잘하?", tanyanya yang penasaran kenapa aku bisa bicara bahasa Korea meski tidak tertarik pada Halluyu Wafe.
"내가 관심이 없다, 어떻게 알아?", jawabku yang menanyakan bagaimana dia bisa tahu bahwa aku tidak tertarik pada Halluyu Wafe.
"넌 날 몰 라 서" jawabnya, yang bisa diartikan "Karena kamu tidak mengenalku".
"예, 사실 KAIST가 때문에", jawabku.
"아, 대전이나 소을에서 만나", jawab Harraz yang membuat janji untuk bertemu di Daejon atau Seoul.
"What are you talking about?", tanya Rian yang dari tadi mematung dalam kebingungan.
"Nothing, Ma Bro", ucap Harraz.
"Yup, nothing. Let's start working", ucapku.
"It must be something", lanjutnya.
"I told Harraz that I really love you", ucapku pada Ryan.
Harraz hanya bisa menertawakan reaksi Ryan yang terlihat kesal sambil menghempaskan nafas karena menganggap semua ucapanku hanya lelucon.
"바보", ucap Harraz yang mengatai Ryan "Bodoh", lalu merangkul bahunya dan menyeretnya ke area belakang untuk memulai pekerjaan.