Meski Reza dan Hanan adalah jawaban yang lebih pasti, tapi tidak bisa menggantikan kehadiran Ryan; seseorang yang selalu ada ketika aku membutuhkan kekuatan, sandaran, dan penglihatan.
Saat itu, ketika kecelakaan merebut penglihatanku, aku kira duniaku telah berakhir. Semua yang tersisa hanya kegelapan yang tiada akhir.
Ketika tidak seorangpun yang benar-benar meluangkan waktu dan mencoba mengerti keadaan dan kekhawatiranku, hanya Ryan yang tidak pernah pergi meski aku mengusirnya berkali-kali.
Ketika semua orang membiarkanku larut dalam kesendirian seperti keinginanku, hanya Ryan yang bertahan dan berusaha mendapatkan penerimaan meski aku selalu memaki dan meneriakinya.
Sejak saat itu aku sering menangis, mengeluhkan banyak hal dan menceritakan seluruh kekhawatiran padanya.
"Apa yang mau Ara lihat ?", tanyanya waktu itu.
Aku tidak menjawab pertanyaannya karena aku benci mendengar semua kata motivasi; semua itu hanya harapan palsu.
Tapi, Ryan membantuku melihat dunia dengan cara yang berbeda.
"Ara akan melihat semuanya, jangan khawatir!", lanjutnya.
Ketika mengenang saat itu, aku hampir tidak percaya bahwa kata-kata itu keluar dari mulut seorang anak kecil yang baru berumur 10 tahun.
Meski masih sangat muda ketika itu, dia selalu menepati ucapannya.
Setiap hari setelah pulang sekolah, dia menemuiku dengan berbagai cerita yang dialaminya, menjelaskan berbagai hal yang dilihatnya dengan narasi yang membuatku seolah-olah melihat sendiri dengan kedua mataku.
Cerita-ceritanya mengembalikan keinginanku untuk melanjutkan hidup; aku kembali tersenyum untuk pertama kalinya.
Selain Ryan, Riana juga mulai menceritakan berbagai hal menarik yang membuatku tidak berhenti tertawa.
Sahabat kecilku yang periang pergi terlalu cepat, bahkan aku sama sekali tidak pernah tahu jika dia sangat kesakitan saat itu.
Sesekali aku merasa bersalah padanya karena tanpa sadar telah mencuri waktu Ryan yang seharusnya dihabiskan untuknya.
Keduanya, Ryan dan Riana, mereka adalah saudara, soulmate, dan teman-teman terbaik; mengambil tempat yang belum pernah ditempati oleh siapapun di hatiku.
Saat itu, Ryan adalah seorang kerabat yang sudah seperti saudara kandung; aku tidak tahu sejak kapan perasaanku mulai berubah dan memaknai hadirnya sebagai pemeran utama dalam kisah cintaku.
Kehadirannya melengkapiku, kepergiannya mengubah duniaku.