Chereads / Fight in Love / Chapter 66 - 65

Chapter 66 - 65

Nara dan Rich tiba tepat waktu. Rich langsung mengganti pakaiannya dengan pakaian pasien. Dom masuk ke ruangan Rich bersama Shelly. Mereka memakai pakaian formal seperti baru menghadiri pesta.

"Dari mana kalian?" Tanya Rich.

"Pesta gisel" jawab Dom.

"Kamu udah pergi Nara?" Tanya Shelly.

"Belum, dari tadi aku disini bersama Rich" Nara berbohong.

"Tapi sepertinya aku melihatmu disana" kata Shelly.

"Mungkin itu hanya perasaanmu, aku dari tadi disini menemani Rich" Nara mengelak.

Shelly hanya mengangguk setuju dan tak ingin memperpanjang.

"Kamu sudah tau?" Tanya Dom.

"Soal apa?" Tanya Rich balik.

"Brian. Dia dan Vanessa baru saja take off dari Barcelona" jawab Dom.

"Take off? Mau kemana?" Tanya Rich terkejut.

"LA. Dia mau jenguk ibunya" jawab Rich.

"Tapi kenapa gak ngasih kabar sih" gerutu Rich.

"Mungkin dia gak mau kamu repot"

"Tapi gak gini juga. Tadi dia disini dan sekarang dia terbang ke LA" Rich masih menggerutu.

"Udah kejadian mau gimana lagi" Nara mencoba menenangkan Rich.

"Aku dan Shelly pamit pulang. Oh ya Daddy dan mommy masih di Amsterdam" Dom pamit dan berjalan keluar ruangan bersama Shelly.

"Ya, take care" kata Rich.

Begitu Dom dan Shelly keluar dari ruangan, Rich dan Nara sama-sama menghela nafas lega.

"Hampir aja ketahuan" gerutu Nara.

"Tenang aja" kata Rich.

"Aku mau keluar dulu" pamit Nara.

"Pulang, mandi, ganti baju terus datang ke sini lagi" Nara mencium pipi Rich.

"Jadi aku ditinggal sendiri nih?" Rengek Rich.

"Nanti akan aku panggilkan suster dan dokter untuk memeriksa keadaanmu" kata Nara.

Rich berdecak kesal. "Yaudah pergi sana!"

"Aku pergi gak lama"

Nara lalu keluar dari ruangan dan membuat Rich berdecak kesal. Ia mengambil remote Tv dan mencoba menyibukkan diri dengan menonton. Sepuluh menit kemudian barulah masuk dokter yang menangani Rich.

"Sore dok!" Sapa Rich.

"Selamat sore tuan Rich" balas dokter ramah.

Rich membenarkan posisinya dan dokter melakukan tugasnya memeriksa keadaan Rich. Raut wajah dokter itu berubah setelah melakukan beberapa pemeriksaan.

"Ada apa Dok?" Tanya Rich heran.

"Ginjal kanan anda sudah terinfeksi" jawab dokter.

"Jadi?" Rich masih belum mengerti.

"Ginjal kanan anda tidak akan berfungsi dan bisa mengalami gagal ginjal" jelas dokter.

"Apa kemungkinan terburuknya?" Tanya Rich.

"Karena tubuh anda tidak bisa bekerja hanya dengan satu ginjal, maka bisa menyebabkan kematian" jelas dokter.

Rich terkejut bukan main mendengar penjelasan dokter.

"Apa yang harus saya lakukan dok?" Tanya Rich.

"Anda membutuhkan pendonor ginjal yang harus cocok dengan anda dan itu tidaklah mudah" jawab Dokter.

"Berapa banyak waktu yang saya miliki?" Tanya Rich.

"Menurut ilmu kedokteran yang saya miliki, karna infeksi ginjal yang sudah sangat lama terhitung sejak Anda koma enam bulan yang lalu. Waktu yang anda miliki hanya sekitar dua Minggu atau lebih sedikit" jelas dokter.

"Hanya dua Minggu?" Rich tak percaya.

Dokter itu mengangguk yakin.

"Kalau sudah ada pendonor tolong kabari saya. Saya permisi" pesan Dokter itu beranjak pergi.

"Dok, saya punya satu permintaan" kaya Rich.

Dokter itu berbalik dan berjalan mendekati Rich lagi.

"Tolong jangan beritahu istri ataupun keluarga saya" pinta Rich.

"Tapi mereka berhak tahu" kata dokter.

"Mereka akan sangat khawatir mendengar kabar ini, terutama istri saya" kata Rich.

"Baiklah saya akan coba merahasiakan dari mereka. Saya permisi" dokter beranjak keluar ruangan.

Setelah dokter keluar, Rich termenung memikirkan perkataan dokter. Dia hanya mempunyai waktu sebanyak dua Minggu lagi. Ia membayangkan bagaimana reaksi Nara jika dia tahu kondisi Rich sekarang.

"Maafkan aku Nara" Rich meneteskan air matanya.

***   ***   ***

Seminggu telah berlalu. Kesehatan Rich semakin memburuk tapi tak ada yang tahu tentang kondisi kesehatan Rich yang sebenarnya. Mereka hanya tahu Rich baik-baik.

Dom masuk ke ruangan Rich, disana Nara sedang menyuapi Rich bubur ayam. Dom datang sendirian ke rumah sakit karna Shelly sedang berada di Madrid untuk sebuah urusan.

"Ini" kata Dom menyerahkan sebuah Dokumen kepada Rich.

"Udah selesai?" Tanya Rich sambil membuka dokumen tersebut.

"Ya, kalian udah resmi rujuk mulai hari ini" jawab Dom.

"Akhirnya" Rich tersenyum lebar.

Nara dan Dom juga ikut tersenyum.

"Nara, aku ingin mengatakan sesuatu" kata Rich.

"Apa?" Tanya Nara.

"Aku akan mengundurkan diri dari FBI" ucap Rich.

"Kenapa?" Tanya Nara terkejut.

"Aku ingin fokus sembuh dan akan bekerja di perusahaan keluarga" jawab Rich.

Kalau gitu akan aku urus jabatan mu sebagai Presdir" kata Dom dengan senyuman di wajahnya.

"Gak, itu posisi mu. Biar kamu yang memimpin perusahaan. Aku akan menjadi CEO aja" pinta Rich.

"Tapi kak, itu posisi mu dan itu hak mu. Hanya kamu yang bisa memimpin perusahaan" kata Dom.

"Aku gak akan bisa memimpin dalam waktu lama" kata Rich.

"Apa maksudmu?" Tanya Nara heran.

"Ah lupakan aja" jawab Rich.

Dom dan Nara sama-sama bingung dengan perkataan Rich tadi. Dom duduk di sofa bersama Nara sedangkan Rich bermain game di ponselnya.

"Argh!!" Rich meringis kesakitan secara tiba-tiba.

"Kenapa Rich?" Nara mendekati Rich dengan panik.

Rich tak bisa menjawab, dia masih meringis kesakitan.

"Suhu tubuhnya meningkat. Dom tolong panggil Dokter!" Kata Nara dengan panik.

Dom keluar dari ruangan dan memanggil dokter secepatnya. Rich mulai kehilangan kesadarannya dan membuat Nara semakin panik. Dokter masuk dan mulai memeriksa Rich sedangkan Nara dan Dom diminta untuk menunggu di luar.

Sepuluh menit kemudian dokter baru keluar dan menghampiri Dom dan Nara.

"Gimana keadaannya?" Tanya Dom khawatir.

"Keadaannya semakin memburuk" jawab dokter.

"Memburuk bagaimana? Kemari dia baik-baik saja" dom tak mengerti maksud dokter.

"Sebenarnya ginjal kanannya sudah terinfeksi dan sekarang ginjal kanannya sudah berhenti berfungsi. Sekarang tubuhnya tidak bisa bekerja dengan satu ginjal" jelas dokter.

"Apa? Kenapa anda tidak memberi tahu kami?" Nara terkejut mendengar penjelasan dokter.

"Tuan Rich yang meminta saya untuk menyembunyikan ini dari kalian. Dia tidak ingin kalian khawatir" kata dokter.

"Jadi apa yang bisa kami lakukan dok?" Tanya Dom.

"Pasien memerlukan pendonor ginjal yang cocok" jawab Dom.

"Kalau begitu ambil ginjal saya dok" kata Nara.

"Saya bersedia menjadi pendonor" kata Dom.

"Kami harus memeriksa apa ginjal kalian cocok dengan pasien. Setelah itu baru kita bisa lakukan operasi" jelas dokter.

"Kita lakukan secepatnya dok" kata Dom.

Dom dan Nara lalu mengikuti dokter menuju laboratorium untuk memeriksa apa salah satu dari mereka cocok untuk mendonorkan ginjal mereka untuk Rich.

"Hasilnya akan keluar dalam waktu satu jam" ucap dokter.

***   ***   ***

"Brian, kau dimana?" Dom menelpon Brian.

"Aku masih di LA. Kenapa?" Tanya Brian.

"Rich kritis. Dia mengalami gagal ginjal dan harus mendapatkan donor ginjal segera" jawab Dom.

"Apa belum ada pendonor yang cocok?" Tanya Brian.

"Aku dan Nara sudah di tes dua jam yang lalu tapi hasilnya negatif. Ginjal kami tidak cocok.

"Baiklah aku akan take off sekarang juga. Tunggu aku!" Bria mengakhiri panggilan tersebut.

***   ***   ***

Dom dan Nara menunggu Rich di luar dengan sangat khawatir. Rich sudah di pindahkan ke ICU lagi. Hasil pemeriksaan laboratorium sudah keluar namun sayang hasilnya negatif, baik itu Nara ataupun Dom. Daddy dan mommy Rich tak bisa langsung take off dari Amsterdam karna urusan bisnis yang belum selesai. Dom marah pada kedua orang tuanya karna lebih mementingkan urusan bisnis dari pada putra mereka sendiri.

Rich terbaring lemah di ruang ICU lagi. Matanya terpejam tak sadarkan diri. Ada selalu oksigen terpasang di hidungnya dan juga alat pemeriksa jantung.

Malam hari pun tiba. Bria sampai di rumah sakit sendirian dan langsung berlari menuju ruangan dimana Rich berada.

"Gimana keadaannya?" Tanya Brian khawatir.

"Buruk, semakin memburuk. Kita bisa kehilangan dia kapan saja. Tidak ada harapan kecuali kita menemukan pendonor" jelas Dom.

"Dimana dokter? Aku ingin bicara" kata Brian.

"Ikut aku" Dom berjalan menuju ruangan dokter diikuti oleh Brian di sampingnya.

"Dok, saya ingin melakukan tes apakah saya cocok untuk menjadi pendonor untuk Rich" kata Brian.

Dokter tersebut mengangguk. Brian pun di periksa apakah dia cocok untuk menjadi pendonor atau tidak. Dokter mengatakan bahwa hasilnya akan keluar besok pagi.

Dom dan Brian kembali ke ruangan Rich dan menuggu di luar. Tak ada seorangpun yang diizinkan masuk. Nara tertunduk dan terus saja menangis.

"Gimana?" Tanya Nara menghapus air matanya.

"Belum ada kepastian" jawab Brian.

Nara kembali tertunduk lesu dan menangis. Tak ada seorangpun yang bisa menjadi pendonor untuk Rich.

"Aku ingin bicara dengan dokter! Aku harus mendapatkan izin untuk bisa masuk ke dalam!" Nara menghapus air matanya dan berjalan menuju ruangan dokter.

***    ***    ***