Chapter 26 - D A R A

Sambil menyeret diri dalam kesadaran delta, sunyi yang merdu tetap dapat Gibran rasakan walaupun ribuan kepala penghuni belantara Jakarta sedang ber foya - foya, prosesi sambutan untuk menyambut datangnya malam.

"Namun mengerikan, memang!

Acap kali kegelisahan ini datang tanpa mohon diri."

"Rasanya betul betul aneh ketika mata cerdik itu sedang mencoba mencuri lengah ku?"

Jenaka;

"pertemuan juga berarti sebuah pesta topeng untuk kita, Dara."

"Setiap bertatap muka

sejatinya kita adalah ramai"

MENGHAMBURKAN CERIA, SEMBUNYIKAN RASA YANG TAK SAMPAI