Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

SINAR YANG REDUP

Saghita_Laa
--
chs / week
--
NOT RATINGS
10.8k
Views
Synopsis
DEATH ANGEL adalah nama sebuah geng motor yang sangat di segani di SMA LINTANG maupun luar sekolah. Siapa yang tidak kenal dengan nama BLACK ANGEL. Kepiawayannya dalam balapan liar mendominasi dalam diri DEVIAN GEOVANO WESLEY yang memerupakan ketua geng dari Death angel. Kekejaman,tauran,Brutal,Dan suka bikin onar adalah julukan orang-orang terhadap mereka. Sikap dingin dan cool dari ketua geng DeathAngel Membuat para wanita tergila-gila olehnya apalagi dengan wajahnya yang blasteran membuat semua wanita bertekuk lutut padanya meskipun mereka tau siapa itu DEVIAN. Sifatnya yang kejam dan brutal terhadap siapapun ia dapatkan dari kehancuran keluarganya. Di kucilkan oleh keluarga sendiri membuat Dirinya menjadi seseorang yang keras. Status yang ia sandang sebagai anak haram hasil perselingkuhan membuat dirinya menjadi liar. Cemohan keluarga ayah nya pada ibunya yang sudah tiada membuat dirinya menjadi pribadi yang keras. Perebutan tahta dan kursi kekuasaan menjadi turun temurun dalam keluarga WESLEY. kematian dan kelicikan di dalam keluarga itu dianggap hal biasa Tidak ada siapapun yang bisa meruntuhkan pertahanan benteng yang sudah ia buat dengan kokoh. Tidak ada cahaya terang yang dapat menerangi betapa begitu REDUP hidupnya. Tidak ada yang mampu menjadi panas hanya karena ingin melelehkan Es batu di dalam dirinya. Saat sampai ada seorang wanita sederhana yang mampu menjungkir balikkan hidupnya. BRILIANA CRYSTAL
VIEW MORE

Chapter 1 - Brokhen Home

Pertengkaran di dalam sebuah keluarga memang bukan hal yang tabu lagi. Malam ini terlihat seorang anak yang tidak bisa di bilang anak kecil lagi mendengar semua pertengkaran kedua orang tuanya. Anak usia 12 tahun itu menguping di balik pintu kamarnya sesekali mengintip ke arah luar dimana orang tuanya sedang beradu mulut.

"Kamu harus mengingat status mu disini erlin!"Bentak Aditama wesley sang kepala rumah tangga kepada seorang wanita yang hampir berkepala empat. Telunjuk tangannya berada di depan mata erlin,Matanya berkabut hitam seolah-olah menggambarkan betapa marahnya lelaki paruh bayu yang hampir mencapai umur setengah abad itu.

"Aku selalu mengingatnya. Tapi apakah salah aku meminta keadilan!Devian juga anak mu mas!!"Wanita yang di ketahui bernama erlin membalas dengan sama-sama membentak. Dia tidak peduli dengan statusnya yang hanya istri simpanan. Tidak peduli dengan amukan sang istri pertama jika dirinya istri siri dari suaminya. Yang ia inginkan hanyalah keadilan untuk devian. Selama 14 tahun hidup di dunia devian tidak pernah diajak bermain keluar oleh Tama. Bahkan kabar yang di siarkan di sebuah televisi beberapa jam yang lalu membuat Erlin murka pada suaminya. Suaminya dengan gamblang memutuskan bahwa Semua perusahaan WESLEY akan jatuh ketangan DEMIAN putra pertama Tama dengan istri pertamanya. Lalu bagaimana nasih masa depan anak nya?Bahkan ia tidak begitu memiliki banyak harta untuk membuat Devian hidup bahagia kelak saat dewasa. Meskipun tak sepenuhnya bergantung pada Tama tetapi Erlin merasa jika devian akan sengsara tanpa harta dari Ayah biologisnya.

"Aku sudah memikirkannya matang-matang Erlin. Seharusnya kamu tidak usah ikut campur!Rumah mewah,Fasilitas yang baik dan Satu perusahaaan Yang sudah aku kasih seharusnya Cukup untuk anak mu!"Erlin semakin murka terhadap kata-kata suaminya. Ia tak habis pikir Demian atau pun Devian sama-sama dari darah dagingnya, Tak seharusnya Tama berlaku seperti itu,Meskipun dia adalah istri simpanan namun devian adalah anak yang SAH yang di peroleh setelah satu tahun pernikahan mereka.

"Kamu memang brengsek TAMA!!"

Plak!

Duar.

Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan Erlin bertepatan dengan suara guntur dan petir yang saling berkilatan. Devian yang menyaksikan itu semua memejamkan matanya pilu. Air mata sudah mengalir pedih di pipinya. Hatinya sakit melihat ibu yang selalu ada untuknya di perlalukan tak baik oleh ayahnya sendiri. Ingin dia menengahi mereka berdua namun ia yakin tidak akan meredam emosi ayahnya.

"Jaga ucapan mu Jalang!"Tama membuka sabuk yang meliliti pinggangnya. segera mengarahkannya ke udara dan memecut tubuh sang istri dengan brutal.

Erlin hanya bisa meringis dan menangis meratapi nasibnya. Jika dulu dia tidak tergoda oleh rayuan tama dia tidak akan masuk kedalam neraka seperti ini. Ini adalah kali pertama tama bermain fisik sampai sekejam ini padanya. biasanya tama hanya akan marah saja.

Devian menegang,Melihat ayahnya dengan brutal menyiksa ibu kandung nya. Usianya sudah sangat paham dengan permasalahan keluarganya. Sabuk yang menjelma menjadi pecut terus di arahkan pada badan erlin yang sudah meluruh dilantai yang dingin. Tak peduli jika sang empu sudah sangat kesakitan. Seakan-akan mempunyai efek dari ikatan batin ibu dengan sang anak tubuh devian juga ikut meluruh ke lantai. Seluruh badannya terasa sakit dan remuk seolah-olah merasakan pecutan dari sabik sang ayah. Bahkan hanya untuk menutup pintu dan menguncinya pun dia tak sanggup. Badannya membeku. Keringat dingin keluar dari pelipisnya. Ia menggelengkan kepalanya berkali-kali.

Suara Tama yang masih menggelegar menyumpah serapahi Erlin dan Rintihan kesakitan dari bibir erlin-ibunya, masih terdengar ditelinganya. Suara gemuruh hujan dan Kilatan petir masih ia lihat oleh mata kecilnya, Cahaya remang-remang yang di hasilkan oleh kilatan petir dan lampu dari luar semakin meredup. Tenggelam dan mencoba menciptakan diri lain dari sosok lelaki ceria. Sinar redup itu kemudian menjadi hitam bersamaan dengan tertutupnya mata Devian

"Devian Geovano!Bangun kamu!Sudah saya peringatkan agar tidak tidur saat pelajaran saya!"Seorang Lelaki paruh baya berjalan ke arah devian membawa penggaris panjang ditangan kirinya,Sesekali menepuk-nepukannya ke arah tangan kanannya dengan perlahan namun menimbulkan sedikit bunyi. Tubuh sedikit pendek dan perut buncit yang di lapisi kemeja Formal berwarna Biru muda itu berjalan ke arah devian yang masih setia memejamkan mata indahnya dengan langkah lebar namun tergesa.

ALDEN LEONIL JALEDRA, Sahabat sekaligus wakil ketua geng motor DEATH ANGEL yang duduk di kursi sebelah Geovano mencoba membangunkan tidur siang sang sahabat sebelum pak Badrul menghampiri mejanya dan melayangkan penggaris ke tangan sang ketua. Ia terus menggoyangkan tubuh sang sahabat meskipun tak ada balasan dari sang empu

"Etdah,Nih anak tidur atau mati sih,Heran gua!!"Alden bertanya pada dirinya sendiri dengan pelan. Harusnya ia tak usah mencoba membangunkan Geovano (Jovan), Toh hal ini sudah biasa bagi mereka tidur di saat sedang berlangsungnya pembelajaraan. Sudah hal lumrah keluar masuk BK dan menjahili Pak badrul guru Matematika sekaligus guru ter Killer di sekolahannya.

"Enghhh"Lenguhan bangun tidur terdengar membuat alden dan beberapa teman yang duduk di dekat bangku mereka membuang nafasnya dengan keadaan lega. terbangunnya Geovano bertepatan dengan sampainya Pak badrul di depan bangkunya. Pak badrul memegangi kumis tebalnya dan menatap garang ke arah Geovano.

"Sudah puas tidurnya?!"Nada dingin yang keluar dari mulut guru yang paling geovano tak suka terdengar di pendengarannya dengan jelas. Geovano mengerjapkan matanya lalu menatap pak badrul dengan sebelah mata yang menyipit

"Bapak kenapa sih?Menganggu Hak Asasi Manusia aja!"Balas Geovan dengan nada ketus bercampur dingin. Tidak ada yang senang bukan jika tidur siangnya ada yang mengganggu

"Menganggu Hak Asasi Manusia dari mananya Devian Geovano!"Pak badrul mulai geram dengan tingkah salah satu murid ajaibnya. Dan sialnya semua murid ajaibnya menempati kelas yang sama Yaitu Kelas 12 IPA XII.

"Hak kebebasan hidup dan Hak kesejahteraan"Balas geovan dengan tenang. Bahkan semua siswa yang hampir penghuninya Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak dengan lelucon yang dibuat oleh seorang Most wanted sekolah Yang jarang bahkan tidak sama sekali Geovan lakukan sebelumnya. Kejadian langka ini harus di apresiasi dan di abadikan. Biasanya yang akan membuat lelucon di kelas ini adalah SAGA. Namun, Hari ini SAGA tidak masuk karena ibunya masuk ke rumah sakit

"DIAM KALIAN SEMUA!!"Pak badrul terlihat murka. Jika di Film kan mungkin wajahnya sekarang sudah berubah warna menjadi Merah padam dan Kepala pelontosnya bertanduk Cabe Seperti cabe-cabean. Ehh salah maksudnya seperti Iblis jahat yang akan menggoda manusia agar manusia berbuat jahat. dan mulutnya siap menyemburkan api panas seperti dinosaurus

Semua orang terdiam,Namun masih ada siswa yang mengulum Bibirnya menahan tawa. Sementara Geovano nampak biasa saja dan mengedikkan bahu nya dengan acuh.

"SEKARANG KAMU KELUAR DARI KELAS SAYA!DAN LARI DI LAPANGAN SEBANYAK 10 KALI PUTARAN!!!!"

Geovano tidak terkejut dengan hukuman clasik yang di berikan oleh sang guru,Jika tidak berlari di lapangan maka guru akan menyuruh membersihkan Semua toilet,Namun untuk hal membersihkan biasanya hanya dituruti oleh anak perempuan saja.

"Baik"Seolah-olah dihukum adalah kesenangannya. seperti biasa Geovano tak pernah protes jika di hukum. Jika keadaan mood nya baik dia akan melaksanakan hukuman nya dengan baik,Begitupun sebaliknya jika hatinya sedang tidak baik-baik saja maka dia memilih pergi ke Warung yang ada di belakang sekolah tepat di samping masjid yang disediakan oleh pihak sekolah untuk beribadah umat muslim. Bukan untuk beribadah atau melihat orang lain beribadah biasanya Geovano akan merokok disana.

Geovano mulai melangkahkan kaki lebarnya berjalan melewati pak badrul begitu saja. Memasukkan kedua tangannya di saku celana setelah membuka dua kancing baju seragam sekolah berwarna putih yang sedang ia kenakan.

"BUAT KALIAN KERJAKAN HALAMAN 200-205 SAYA BERIWAKTU SAMPAI ISTIRAHAT"masih dengan nada marahnya pal badrul berbalik haluan dan berjalan kembali ke arah meja guru yang akan ia duduki

"Yahhh 15 menit lagi dong"Gerutuan siswi cantik berambut pirang membuat siswa dan siswi lainnya melirik ke arah jam dinding,Ada juga yang melirik ke arah jam tangan. Empat puluh Lima soal tidak akan cukup jika hanya di beri waktu 15 menit saja.

"DIAM!!"teriak pak badrul sekali lagi membuat semuanya terdiam

"Pak mohon izin,Karena saya tadi menertawakan bapak. Maka saya bersedia di hukum. Saya akan melaksanakan hukuman dengan baik tetapi saya tidak berjanji"Suara yang sangat familliar terdengar menggema di dalam suasana kelas yang hening. Suara itu berasal dari mulut ajaib sang Ketua kelas dan juga sekretaris di gank Death Angel. Siapa lagi kalau buka Alfaro Putra Pratama. Tanpa memperdulikan mata pak badrul yang sudah membola menatap tak percaya padanya alfaro meninggalkan kelas dengan sedikit berlari menyusul langkah Geovano yang sudah berada di ujung tangga.

"Saya juga setia kawan pak"Suara EDGAR terdengar nyaring juga membuat pak Badrul menatapnya. Edgar juga meninggalkan kelas disusul oleh Cesario, Alden, dan Alvino mereka sedikit berlari karena tidak ingin kena amuk oleh pak badrul

Langkah terakhir ada Leonardo Ferdian. Namun kali ini pak badrul menghalanginya. "Mau kemana kamu leon!"Sinis pak badrul menatap leon yang akan melangkah

"Eh bapak. saya mules pak,Mau ke WC panggilan alam nih"Leon memegangi perutnya sambil merintih kesakitan yang di buat-buat .

"Kamu gak bohong kan?"Selidik pak badrul

"Ya ampun pak. Udah di ujung nih. kalau keluar disini kan malu"Wajah leon memelas memprihatinkan seperti hidupnya.

"Yaudah tapi jangan lama-lama"

Dengan semagat 45 Leon segera ngacir sedikit berlari. setelah berada di pintu kelas dia menoleh ke belakang "Saya gak janji balik lagi ke kelas pak!"Teriak leon membuat seisi kelas memandang nya dengan tatapan tak percaya.

"Bukan pacar gue serius!"Viona Memandang jejak pacarnya dengan tatapan tak percaya. Ia begitu ilfeel dengan tingkah ajaib sang pacar namun ia juga tak bisa menyangkal bahwa Leon memang lah tampan dan termasuk jajaran most wanted sekolah,Ia tidak akan bisa melepaskan leon sampai kapanpun juga.

"LEON!!!"Teriakan menggema dari pak badrul Membuat seluruh siswa di kelas itu menutup telingannya dari suara yang akan menyebabkan gendang telinganya rusak. Bahkan teriakan pak badrul akan terdengar sampai seantero sekolah,Menggoyangkan sekolah seperti sedang di timpa gempa besar,Teriakannya akan terdengar sampai Samudra Hindia dan bisa mengakibatkan kehidupan yang ada di sana punah. Bahkan teriakannya mengalahkan ledakan Dahsyat terciptanya bumi seperti yang di kemukakan oleh teori bigbang. Namun,Untungnya ini adalah Realita dunia nyata jadi teriakan pak badrul hanya akan terdengar sampai kelas tetangga saja.