dipagi hari ini chisaki dan tashiri bersiap untuk pergi ke pertemuan team.
"ayo tashiri ,kita harus cepat" chisaki benar-benar semangat, karena ini hari pertama nya jadi XG.
"bagaimana kalau kita terlambat? apa kai akan memarahi kita? atau ia akan memberhentikan kita sebagai XG?" pikiran negatif selalu membayangi chisaki.
"kau ini, bukankah itu terlalu berlebih-lebihan?"jawab tashiri sambil memasang sepatu nya.
"baiklah, ayo kita pergi!!" mereka pergi ketempat yang telah dijanjikan, ke pinggir hutan tempat latihan XG pemula.
sepanjang perjalanan chisaki mengoceh tentang impiannya
"bisakah kau diam sebentar?" ucap tashiri dengan nada datar dengan kedua tangannya menutup telinga.
tapi chisaki tetap ngoceh. mereka pun sampai ditempat yang dijanjikan.disana terdapat 2 anak ,1 laki-laki dan 1 perempuan. mereka berdua teman sekelas chisaki dan tashiri waktu di TK dulu.
"ke-kenapa kau ada disini!?" teriak chisaki kesal yang merujuk pada anak pria itu.
"harusnya aku yang bertanya,bodoh" jawab pria itu ketus.
"kau ini!?" chisaki ingin memukul pria itu tapi dihalangi oleh tashiri.
"tenangkan diri mu chisaki" tashiri memukul tekuk chisaki sampai ia hampir pingsan.
"Midori,kau tak perlu meladeni anak ini" ucap tashiri yang sedang menggendong chisaki.
"Hmm" pria yang bernama Midori itu menghela nafas lalu melihat sekeliling.
"dimana orang yang akan membimbing kita?" lanjut Midori.
"iya nih, dari tadi belum datang" ucap anak perempuan yang didekat Midori.
"kira, sejak kapan kau ada disini?apa kau anggota team ini juga?" Midori tak menyadari keberadaan anak perempuan yang bernama kira.
"eh Midori, kau tak sadar kalau aku disini?" ucap kira dengan nada kecewa, tapi Midori hanya diam lalu menatap tashiri. tashiri menyadari Midori yang sedang menatapnya lalu ia menatap Midori balik , yang membuat Midori tersipu malu bahkan wajahnya berubah jadi sedikit merah.
tak selang berapa lama seorang pria dengan topeng diwajahnya.
"maaf membuat kalian menunggu" ucap pria berambut cokelat itu.
"jadi kau orang yang akan menjadi pembimbing ku" Midori berdiri dari tempat duduknya dan menatap tajam pria itu.
"eh?ah!!" teriak chisaki yang baru sadar dari pingsan ringannya.
"kenapa bukan kai yang jadi guru kami?" tanya chisaki.
"kai ya, kai masih ada beberapa urusan yang harus dia selesaikan"
"jadi kau yang menggantikan kai untuk sementara?"
pria itu mengangguk dan duduk di atas dahan pohon.
"perkenalkan namaku Kashiwara shiragi, hobi ku membaca, cita-cita ku ingin membuka kedai kopi sendiri. selanjutnya giliran kalian untuk memperkenalkan diri masing-masing" ucap pria yang bernama shiragi.
"namaku ayase Midori, hobi latihan, cita-citaku aku ingin menghancurkan seseorang"
"selanjutnya"
"namaku tashiri, hobi tidak punya, cita-citaku ingin tetap bersama chisaki sampai akhir hayat ku" chisaki tampak kebingungan dengan kalimat terakhir tashiri.
"namaku Hao kira, hobi berdandan, cita-citaku ingin jadi XG yang berguna" kira melirik ke arah Midori.
"namaku Yami chisaki, hobi menjadi kuat, cita-citaku ingin jadi GETE agar semua peperangan di dunia ini berhenti" ucap chisaki dengan nada lantang.
"baiklah cukup untuk perkenalkan nya, kali ini aku akan membahas jenis elemen kalian"
"elemen kami?"
"ya" shiragi kemudian mengeluarkan lima helai daun hijau pada mereka berempat.
"ini daun khusus dari pegunungan barat, daun tak mudah layu dan mati meski sudah dicabut"
"lalu, apa hubungan elemen kami dengan daun ini?" Midori melihat-lihat daun nya.
"setiap manusia diberkati minimal 1 dari 5 elemen dalam dirinya. untuk mengetahui jenis elemen kalian, kalian cukup mengalihkan Shin kalian ke daun ini. jika daun ini berubah jadi warna hitam, berarti itu elemen api, kalau bewarna biru berarti elemen petir, warna kuning elemen air, warna putih elemen tanah, jika daunnya tak berubah warna itu berarti elemen angin dan kalau daunnya bersinar berarti kau memiliki potensi untuk menguasai 5 elemen lain dengan mudah" shiragi menyalurkan shinnya pada daun itu, perlahan daun yang ia pegang berubah jadi hitam.
"hebat kau punya elemen api,guru" chisaki.
"Sekarang kalian coba, dimulai dari kira" ucap shiragi. kira kemudian menyalurkan shinnya, daunnya tidak berubah.
"selanjutnya Midori dan tashiri" mereka mengaliri shinnya, lalu daunnya berubah jadi hitam.
"keren tashir, kau punya elemen api!?" chisaki memujinya membuat wajah tashiri jadi merah.
"selanjutnya kau, chisaki"
chisaki kemudian memegang erat daunnya lalu.
"eh? kok?" Shin chisaki tak keluar.
"apaan kau ini, cepat selesaikan tesnya" bentak Midori.
"aku tau, tapi Shin ku tak bisa keluar,bodoh"
"hah?beraninya kau memanggilku bodoh,bodoh" Midori menarik kerah baju chisaki.
"hei, hentikan " shiragi memisahkan mereka dengan menarik Midori dan tashiri menarik chisaki.
"kalian berdua seperti air dan minyak" ucap kira.
"nampaknya kau belum bisa menguasai Shin dengan benar ya?" tanya shiragi pada chisaki.
chisaki diam dan menganggukkan kepalanya.
"hmm, bagaimana kau bisa jadi XG kalau belum bisa menguasai Shin mu sendiri" shiragi memegang baju chisaki lalu melepaskan nya.
"hoi, guru apa yang kau lakukan" tanya chisaki ketakutan.
"diamlah, kau ingin jadi XG tidak?"
"agh, tentu saja"
"kalau begitu diamlah" shiragi meletakkan telapak tangannya dipunggung chisaki
"sakit!!" teriak chisaki.
"chisaki,Shin mu" tashiri.
chisaki terdiam melihat Shin putih yang menutupi tubuhnya
'tak ku sangka , kekuatan monster didalam tubuh anak ini benar-benar besar' ucap shiragi dalam benaknya.
"coba kau hentikan Shin mu, Chisaki" suruh shiragi.
"mm" Chisaki menghentikan Shin yang keluar dari badannya.
"yosh, aku sudah menguasai shinku sendiri. tak kukira semudah ini"
"memang mudah, bahkan orang bodoh bisa menguasainya " ledek Midori dengan raut wajah sombong.
"kau ini!!"
"sudah hentikan, sekarang coba kau aliri daun mu dengan shin"
"ah, kau benar" chisaki kemudian memegang erat daunnya lalu mengaliri shin.
"air ya" ucap shiragi dengan pandangan kosong.
"hmm, sekarang kalian sudah mengetahui jenis elemen kalian. selanjutnya kalian harus menguasai elemen yang kalian miliki"shiragi berjalan pergi meninggalkan mereka.
"bagaimana kami mengusainya kalau guru dan kami elemenya berbeda" tanya kira.
"aku disini hanya membimbing kalian dalam melakukan misi, bukan Melatih kalian untuk menguasai elemen kalian" shiragi tiba-tiba hilang tanpa jejak.
"carilah guru spesialis kalian, dan besok datanglah lagi kesini untuk menjalankan misi" suara shiragi tercampur dengan angin yang berhembus.
"apa maksudnya?" chisaki kebingungan.
" orang bodoh seperti mu tidak akan paham apa yang guru maksud" Midori menyilangkan tangannya.
"apa!?" bentak chisaki, tashiri menarik chisaki lalu membawanya pulang.
"hoi, tashiri apa yang kau lakukan, lepaskan aku,bodoh" chisaki meronta-ronta.
"Midori, apa kau punya rencana hari ini?" tanya kira dengan nada sedikit manja.
"kau ini kenapa? tiba-tiba menanyakan jadwalku, dasar aneh" Midori pegri meninggalkan kira sendirian.