Saga menaiki kudanya kembali, ia kemudian menuju ke lokasi yang telah diberitahu oleh pria tua itu. Baru beberapa meter, bau busuk sudah tercium. Di situlah ia menemukan rumah besar di dekat lumbung padi namun dengan kondisi yang sangat kotor dan jorok. Ia kemudian memasuki rumah itu dengan memaksakan diri. Tangannya masih meminjat hidungnya sendiri meskipun sudah ditutupi kain cadar, namun masih terasa menyengat baunya itu.
Rumah yang sangat sepi, seperti tidak ada siapa-siapa di dalam sana. Namun ada selembar kain tirai yang menutupi pintu, tirai itu bahkan dikerubungi sekumpulan lalat. Dibukanya tirai tersebut. Di dalam terdapat seseorang yang berbaring di ranjang. Namun tubuhnya ditutupi selimut yang juga dipenuhi lalat. Baunya semakin menyengat membuat Saga merasa ingin muntah.
"Guru..."
Ia mengindik pelan menghampiri gurunya itu meski dengan aroma yang sangat menyiksa. Sekumpulan lalat pun turut mengerubungi tubuhnya yang mendekat itu.
"Guru, ini aku, Saga," ucapnya lagi.