"Aku tidak menyangka, Gusti Senopati begitu percaya dengan orang semacam ini." Ki Menyawak memegangi tali kekang kuda, ia bersama Jayendra menaiki kuda masing-masing seperti hendak menuju ke suatu tempat.
"Tentu saja ada jaminannya, Menyawak." Jayendra menimpali. Ia tidak serta merta percaya begitu saja dengan orang yang pernah membuat keributan di Pasar Saunggalah. Apalagi dia adalah mantan pemimpin rampok.
"Apa itu, Gusti?" tanya Ki Menyawak penasaran.
"Kepalamu," jawab Jayendra. Mendengar itu, Ki Menyawak langsung terdiam tanpa mau lagi bertanya-tanya. Ia kemudian berfokus mengendarai kudanya saja.
"Kenapa kamu begitu yakin kalau tempat yang akan kita datangi ini juga akan didatangi oleh Saga Winata?" tanya Jayendra kemudian. Membuat Ki Menyawak yang semula ingin diam tiba-tiba kembali terpaksa harus menanggapinya.
"Karena ketika seorang murid kebingungan, ia akan kembali kepada gurunya." Ki Menyawak menjelaskan. Ia yakin bahwa Saga Winata akan mendatangi orang ini.