Angin pegunungan bertiup kencang, awan hitam bergulung-gulung menebarkan hawa dingin menusuk sumsum tulang. Pria ini sedang memanjat tebing curam dengan jari-jemari dari kedua tangannya. Sesekali kakinya berpijak pada tonjolan batu yang menyumbul pada dinding tebing. Pakaiannya semakin hari semakin lusuh karena tak pernah diganti, ikat kepalanya sudah hilang entah kemana akibat pelarian yang tiada habisnya. Di pinggangnya terikat sebuah kantung berisi buah-buahan.
Saga Winata nama pria ini. Sebentar-sebentar dia menengadah menatap ke langit. Burung-burung rajawali itulah yang menjadi titik tumpu perhatiannya. Mereka beterbangan memutari tebing nan curam. Di mana di bawahnya membentang jurang-jurang yang tak pernah terukur kedalamannya. Sementara suara-suara dari burung liar itu terus menguak menggema hingga ke dasar tebing.