"Kenapa ada larangan, Guru? Kalau memang pada akhirnya aku akan diberi Ilmu itu juga?" tanya Sri Lupi protes kepada Empu Kandang Dewa.
"Belum saatnya, kamu telah lancang mendahului pelajaran guru mu," kata Sang Empu murka.
Kemudian Sri Lupi diusir dari Lembah Kumitir dan diminta untuk tidak menginjakkan kaki lagi di tempat ini.
"Baik jika itu mau mu, Guru," ujar Sri Lupi melangkah pergi membawa buntalan bekal yang berisi beberapa kain pakaiannya.
"Jangan panggil aku guru. Aku bukan guru mu lagi, Sri Lupi." Kata Sang Empu murka. Sri Lupi pun menghentikan langkahnya dan menengok ke belakang.
"Dan kau juga jangan panggil aku Sri Lupi. Namaku kini adalah Nyai Senandung Wulan."
***