Profesor menoleh ke belakang memastikan Hafiz masih di sana, namun yang didapat adalah kondisi Hafiz yang sudah tertidur dengan mulut agak melongo bertumpu bantal sofa. Ia hanya bisa menggeleng kepala atas tingkah Hafiz tersebut. Kini dirinya berlanjut mengetik beberapa tulisan pada jurnal penelitian yang tengah ia kerjakan. Beberapa saat kemudian ia menyeruput cangkir kopi terakhirnya. Ia mengerenyitkan dahi ketika yang tersisa hanyalah ampas.
Setelah Profesor meninggalkan ruangan, Hafiz sedikit membuka sebelah matanya, ia melihat ke arah pintu memastikan Profesor sudah keluar ruangan. Pada dasarnya, selama ini ia hanya berpura-pura tidur. Ia bangkit dari sofa setelah mengetahui Profesor sudah meninggalkan laboratorium. Ia berjalan mengindik mendekati meja kerja Profesor Mat Rudi. Kemudian meraih buku kitab Buana Mapat.