Sore harinya.
"Setelah dipikir-pikir, lebih baik aku sendiri yang datang menghadap gusti prabu ke istana," ujar Tumenggung kepada seorang utusan kerajaan.
"Baiklah kalau itu menjadi keputusan Gusti, hamba akan pulang ke istana lebih dulu untuk mengabarkan kedatangan Gusti Tumenggung," jawab utusan itu.
"Asmaraga, tolong kamu temani utusan ini sampai depan pintu gerbang," perintah tumenggung kepada putranya.
"Baik Ayahanda."
Asmaraga keluar untuk mengantarkan utusan itu sampai pintu gerbang. Dengan menaiki kudanya, si utusan itu pergi meninggalkan Dalem Katumenggungan (Rumah Dinas Tumenggung).
Sementara itu, Sukmaraga sedang berada di dalam kamarnya. Dirinya tengah sibuk menghitung beberapa keping uang koin yang dikeluarkan dari dalam sebuah kain buntelan. Setelah itu, dimasukkannya koin itu ke dalam sebuah kotak kayu seukuran lengannya.