Pena digoreskan pada lembaran kertas berbahan kulit kayu kering. Terdapat goresan-goresan aksara dan angka pada kertas tersebut. Pena dimainkan oleh seseorang yang tengah memangku janggutnya dengan tangan kiri. Sementara tangan kanan sibuk menggoyangkan pena. Sesekali ujung pena tersebut dicelupkan pada tinta yang tersedia secara terpisah di sisi agak jauh ke depan. Sengaja letak tinta agak jauh karena menjaga supaya jangan sampai tersenggol dan jatuh sehingga mengotori seluruh kertas atau bahkan meja itu sendiri. Padahal meja tersebut sudah terlihat culip berantakan oleh beberapa lembar catatan.