"Ahh! Gagal lagi," gumam Nanda dalam hatinya, ia selalu saja jadi pengecut ketika melihat bidadari pujaannya, Lisa.
Lisa dengan gaya feminimnya jadi alasan utama nanda bersemangat untuk pergi ke sekolah. Setiap pagi di sekolahnya, ia selalu menunggu Lisa di depan gerbang sekolah. Pagi ini, Lisa datang seperti biasanya, ia turun dari mobil jemputannya.
"Makasih ya pak, nanti jemput seperti biasa aja yah, belum ada eskul yang jalan hari pertama sekolah", ucap Lisa kepada supirnya.
Hari ini adalah hari pertama Nanda di kelas tiga, selama kurang lebih dua tahun ia melakukan kegiatan mata-mata seperti pagi ini. Di hari pertama ini ia akan melakukan sedikit kemajuan dari usahanya atau paling tidak memberanikan diri untuk menyapa.
Bidadari itu sepuluh meter lagi mendekat, yang harus gue lakuin: Quest pertama, ucapkan salam... gue juga udah siapin kata-katanya.
Gladi resik dulu... Met pagi Lis... Bukan, kurang oke. Selamat pagi Lisa... Gak ah, terlalu genit. Hai Lis, udah pagi ya?. Malah jadi konyol.
Kayanya yang pertama aja deh, lagian terkesan akrab kalo "Met pagi lis...". Oke. Sempurna, tinggal eksekusi . Nanda sudah bersiap. Lisa semakin mendekati gerbang, nanda semakin lupa napas, sekarang ia berpura-pura berjalan dari arah berlawanan, seakan-akan iya baru datang.
Sambil memasang senyum manisnya "Pagi Lis..." suaranya malah terdengar parau, di ulang lagi satu kali.
"Pa..pagi-pagi Lis"
"Kenapa Nda Pagi-pagi?" sambil membalas senyum
"Eeeh... kenapa emang pagi-pagi?" kata nanda malah kebingungan
"Heeyyy Cindiii... Kemana ajaaa..." Lisa pergi karna melihat temannya datang
Main Quest : Sai Hi Failed.
Gagal! Di hari pertama Nanda malah terlihat konyol, maksudnya bilang "pagi" malah gagap.
Sambil berjalan ke kelasnya Nanda merenung, "sedih banget gue jadi cowok, gue bisa bantu temen pedekate, gua bisa bantu temen jadian, gue di jadiin tempat curhat sama yang lain, tapi buat masalah cinta gue sendiri, experience gue 0%, quest gue gagal mulu, skill gue 0, equip gue standar. Hanya satu yang di khawatirkan oleh nanda terhadap Lisa, takut Lisa ga seneng sama dirinya, takut Lisa ilfil.
hari ini pelajaran matematika, sambil malas-malasan Nanda masuk ke dalam kelas, ia tau guru matematika kelas tiga terkenal galak, di kelas Nanda tengok kanan dan kiri, mencari tempat duduk di belakang, tapi sayang nya semua tempat duduk sudah terisi penuh, tinggal baris depan saja yang belum terisi, Nanda terpaksa menaruh tasnya ke meja paling depan sebelah pojok kiri, setelahnya Nanda berkumpul dengan Ari sahabatnya.
"Wahai penghianat, kamu Ri, duduknya disini,"
"Hahaha lagian kamu telat masuk, resiko tanggung sendiri Nda"
"Tukeran lah Ri"
"No No No Nda, pasti kamu nungguin Lisa lagi?"
"Hehe, iya seperti biasa cuy"
"Udah lah Nda, hari gini kamu masih aja. Buat aku aja Lisa nya ya?, aku mah berani"
"Hahaha, coba aja kamu, makan temen sendiri dosa nya sampe ke anak cucu."
"Ngeri…"
"Lagian kamu lambat macam siput. Kamu kemana aja liburan?"
Belom sempet Nanda menjawab, guru matematika datang, seketika kelas langsung sunyi.
"Eiittsss... sapa tuh yang ada disamping bangku gue? Cewe, gue ga pernah liat sebelumnya" benak Nanda
"Halo baru ya" kata Nanda sambil duduk
"Iya, wah kok malah cowo sih?"
"Lah aku dulu yang disini. Hehe... aku Nanda, kamu?"
"Aku Putri, kok namanya kaya nama cewe"
"selamat ya, kamu orang kesejuta dari yang nyebut nama aku kaya gitu"
"haha dah Nda, dah ada gurunya"
"sippp"
Perkenalan singkat Nanda dan Putri, murid pindahan dari Bandung. Putri gadis yang manis, selain putih, rambutnya panjang dikuncir satu dengan sisa rambut yang terkulai di samping kupingnya menjuntai lurus kebawah, ia juga suka membawa buku sketsa.
Pelajaran matematika yang jadi pelajaran favorit Nanda selama ini, jadi berubah karena si guru galak ini, selama jam pelajaran ada yang ga memperhatikan langsung dapat hadiah utama. Namanya Pak Wawan, Pak Wawan ini hobi banget bikin kelas jadi keringet dingin, hadiah utama nya dia suka memberi soal di papan tulis dimenit-menit akhir pelajaran, dan aturannya adalah..
1. harus segera selesai dan betul
2. selama belum betul 100% kelas gabisa bubar
3. kalau sampai akhir jam kelas bubar gabisa selesai, maka di jadikan PR tambahan.
Sudah pasti yang jadi korban bakal dapat tekanan batin mengerjakan soal di depan,
Jam tangan sudah menunjukan pukul 08.55, 5menit lagi waktunya isitrahat pertama, rencananya nanda mau ajak Putri ke kantin sekalian mengenalkan Putri dengan temannya yang lain.
"Put kantin yuk"
"Ga laper"
"Minum aja gimana?"
"ga aus"
"Mau nitip aja? Ada batagor, somay disana"
"Boleh deh, mang batagor satu ya"
"eeeeeh kamu kira aku mamang batagor nya?"
"kalo gitu mang somay satu ya"
"........"
"abis ya mang diem aja?"
"sial kamu".
Ga banyak yang nanda lakukan dikantin cuma sekedar bercanda bersama temannya, yang Nanda harapkan di kantin itu bisa melihat Lisa! Sang bidadari ya.
"sekarang harus ada kemajuan.
Berkali-kali gue ngeliat gerbang surga, berharap bidadari yang gue incer keluar dari sana, kalo dari pengamatan gue sekian lama sih sebentar lagi.
Ga lama yang ditunggu keluar juga, kali ini bidadari gue dikawal sama dua pembantunya manusia biasa yang namanya Cindy dan Riska.
Lisa pasti menuju tempat gue, gue emang udah tau spot nya, Step satu dia bakal ketempat batagor dulu lalu setelahnya pasti beli minum di tempat gue sekarang, gue bukan maniak, tapi gue emang hafal bener kebiasaan dia."
"Mang anasss batagor nya satu yaa, sambel dikit aja..."
"Yap, Step 2, dia pasti ketempat gue.
gue itung mundur dia pasti balik badan ke tempat gue,
5...
4...
3...
2...
gue bener lagi"
"Nda tadi pagi maaf ya aku langsung tinggalin"
"Haha, iya Lis gapapa, dah lama ga ketemu cindy ya?"
"Iya nda, kangen tauuu, dia sih liburan dirumah sodaranya ga ketemu-ketemu"
"oh… kamu ga kemana-mana gitu?"
"MAAANNGGG DIPEDESIN AJAAA..." teriak Lisa kepada tukang batagor
"........."
"Eh apa tadi? Ohh engga Nda, nemenin ibu dirumah, kamu?"
"Engga juga, pulang ke rumah aja kalo liburan kan ga dikos"
"Ohh iya kamu sekarang masih kos ya"
"iya Lis beda kota sama orang tua aku, mereka kan kerja di Pembangkit Listrik, kalo aku bolak-balik sana-sini 3 jam-an, cape banget"
"Iiihhhh kampung kamu kan deket pantai ya Nda? mau banget aku ke pantai nya Nda"
"iya lis namanya juga pembangkit listrik jadi deket pantai, kebetulan rumah gue deket pantai nya"
teman-temannya Lisa datang, dua cewek ini pasti bakal berisik, merusak suasana. Riska temen sekelas Nanda, dia tau kalo Nanda suka sama Lisa soalnya Nanda pernah tanya-tanya Lisa sama dia. Satunya lagi Cindy temen sekelas Lisa, gatau apa-apa tapi juga ga kalah berisik.
"ciiieee...cieee Nanda...prikitiwww"
"haha apa kalian lama ga ketemu makin berisik"
"setdah serem banget digangguin nya begitu, tapi gapap nambah manis lo nda"
"hahaha manis emang teh celup"
Cindi, Lisa, Riska : "..................."
(Krik krik krik)
"nanda manisss, Lisanya balikin dulu yaaa... Lis balik yuk nih batagornya"
"ooh udah ya... sipsip, yuk Nda duluan"
Lisa akhirnya kekelas lagi... sebelum pergi ia berkata;
"Nda... kapan-kapan ajak aku ke sana ya?".
"Main Quest : Complete, Rank B (gara-gara lawakan garing)
Experience : nambah dikit"
Sepanjang jalan balik ke kelas Nanda begitu ceria, terpapar senyum di wajahnya.
"Obrolan tadi gue rasa ga terlalu buruk, gue rasa ini obrolan terpanjang gue sampai saat ini. Yang bikin gue tambah seneng lagi ucapan terakhirnya dia, dia minta gue ajak dia kepantai..!!" benak Nanda
Bahkan sampai melupakan titipan batagor untuk Putri. Di kelas Nanda baru ingat kalau Putri nitip batagor. Nanda meminta maaf pada Putri. Putri juga cuek aja malah asik sama buku sketsanya.
"Put... gambar apa sih?"
"Tinggal liat aja Nda.."
"Wow… bagus banget, gue sih gabisa gambar Put, itu siapa Put, cowo kamu ya?"
"bawel kamu Nda"
"Gile kamu ditanya malah gitu, katanya disuruh liat"
"Nda di suruh liat bukan komentar... bawel amat"
"galak kamu put".
Lagi-lagi kelas mendadak hening, kedatangan Pak Wawan membuat semuanya bersiap dan berdiam diri.
Selepas pelajaran Matematika, kelas berganti mata pelajaran.
"Put sekarang pindah bahasa"
"Hah? Basah?"
"ba-ha-sa, put"
"oooh... bareng Nda tunggu "
Sepanjang lorong jalan ke ruang bahasa, Putri menjadi pusat perhatian para cowok di sekolahnya. Sama dengan Putri, Nanda juga menyita perhatian cewek di sekolahnya.
Begitu sampai di ruang Bahasa Nanda duduk di tempat yang sama seperti di ruang matematika,
BRUGGHH… suara tas Nanda dan Putri di lempar ke atas meja
"Nda geser..."
"Eeeh wajah baru nih, anak baru ya?"
"Eeehh.. wajah tua nih, anak tua ya?. Aku duduk sama kamu lagi Nda ya"
"Ehhh...Put, gini… lawan kata baru itu lama bukan tua" Kata Nanda serius
"Yaelah... sama aja itu sih"
".............."
"Kamu duduk biasa sama siapa? Udah biasa ya duduk sama cewek?"
"Biasa sih sama Ari, tapi Ari sama Angga. Kalau sama cewe ya baru kamu ini"
"Eh, Nda tuh kamu dipanggil tuh barusan"
"Hah? Siapa?,oh Dian… bentar put" .
"Cieee... dari tadi kayanya cewek mulu perasaan"
"....... "
"Kamu playboy ya Nda? aku jadi serem sebangku sama kamu"
"Apaan tuh Put maen asal nuduh aja, pacar aja sampe sekarang belum ada, kalo ga pindah aja put"
"Bohong kamu"
"Kalo kamu udah punya pacar? Hehe, yang di gambar tadi ya?"
"Hmmm… mulai deh sok tau, malesin deh".
Obrolan mereka terhenti karna kelas sudah di mulai. Di tengah pelajaran Nanda merasa suntuk mendengarkan materi yang di berikan oleh guru nya. Ia malah asik memperhatikan Putri yang sedang menggambar di buku sketsanya.
"Nda ngeliatnya biasa aja, berasa tau"
"Aku ngeliat pake mata put bukan pake hati, tenang aja"
"Put gambarin aku dong"
"Males ah"
"Kenapa Put?"
"Aku cuma gambar orang yang berarti buatku aja Nda"
"Oooh..."
"Aku baru tau kalo ada prinsip gambar kaya gitu, aku hargai itu Put."
Karna suntuk yang tak tertahankan Nanda meminta izin untuk ke kamar mandi, untuk membasuh mukanya agar lebih segar. Ga di sangka sampai di depan kamar mandi Nanda bertemu pujaan hatinya, Lisa.
"Nda..."
"Eh siang lis..."
"Apaan sih pake lapor segala, haha..."
"Siap lis! kok diluar ngapain?"
"Iya Nda ngantuk mau cuci muka dulu, Nda nanti istirahat siang aku mau ke kelas kamu, kelasnya mana ya?"
"Aku di kelas bahasa lis, ada apa?"
"Mau ke riska aja sih"
"Oooh… oke bahasa ya"
"Aku duluan ya Lis gabisa lama-lama soalnya cuma cuci muka aja"
"Iya Nda...oke"
"Hari ini beneran gue beruntung banget, gue bisa ketemu Lisa berkali-kali." Dalam benak Nanda
Isitrahat siang...
Lisa datang ke kelas Nanda.
"Riska nya masih nyatet Lis, tuh"
"Iya Nda aku juga udah lihat..."
"Hey saaa... duluan ajaaa, aku nyusul nanti" sapa Riska yang sedang mencatat
"Yaaahhh, eh ya Nda mau ke kantin ya? bareng ya"
"Yuk, aku udah laper Lis "
"Rencana Tuhan memang baik. Ternyata Lisa orangnya nyenengin banget, kenapa gue ga dari dulu kek gini...kenapaaa…".benak Nanda
sambil berjalan ke kantin Nanda bercerita tentang komik Kungfu Komang, ia berhasil membuat Lisa tertawa. Lisa bercerita tentang kelas nya tadi, ia juga nenanyakan murid baru dikelas Nanda.
"Nda ada murid baru ya dikelas kamu? Yang sebangku tadi kan? Kok bisa sebangku?"
"Iya lis namanya Putri, dari SMA 1 Bandung, sebangku juga ga sengaja, karena ga dapet tempat"
"Oooh gitu… Iya Nda besok temenin ke toko buku mau? Penasaran sama kungfu komang nih, kalo bisa si"
"bisa dong,lis, tapi naik motor tua gapapa ya?"
"Iya gapapa motor kamu yang merah itu kan? jam 5 ya Nda, pulang sekolah aja"
"oke-oke lis aku si bisa kapan aja bebas!"
"Nda ada HP kan? Ni nomerku"
"Ada Lis, sip-sip nanti aku misscall"
Setelah itu mereka berpisah, Lisa ke kantin yang isinya cewek semua disana, Nanda selalu masuk kantin yang isinya cowok semua, sebelum Nanda duduk, Riska datang dan mengagetkan Nanda...
"Huayyyoowww, mana temen aku?"
"tuh...", tunjuk Nanda pake bibir
"Oooh disana, misi sukses dong Nda?"
"Misi apa ka? Ga ada misi apa-apa ko"
"Yakin gak ada apa-apa? Aku tau kamu ketemu Lisa di wc, dia juga tadi jadi ke kelas kan? "
"hah? Ga ngerti aku ka?"
"pikirrr sendiri dong, dah ya nanda maniiss"
"....................".
"Masa sih…".