Jungkook kini melangkahkan kakinya menuju kelas. Menaruh tas nya dan buru buru pergi ke atap. Ia butuh ketenangan sebelum kericuhan datang.
"Kenapa semua orang selalu membenciku? uh! menyedihkan." Ucap jungkook lalu menertawai dirinya sendiri
"Tuhann? kapan kau akan mengirimkan penyelamat untukku?" Kini matanya memanas namun dengan segera ia menghapus air mata tersebut dan tertawa kembali. Ia harus tergar tidak boleh lemah, Ia harus terlihat ceria agar orang lain menganggap hidupnya sangatlah bahagia. Ia kembali melamun. Melamunkan hidupnya yang terlalu menyakitkan.
Kringgg... kringgg
Dengan cepat Jungkook berlari menuju kelas yang sudah di anggapnya seperti E-ehem Neraka?
•••
"Jeon Jungkook" Ucap guru tersebut. Kini kelas sedang membagikan hasil ulangan matematika yang telah terjadi kemarin. Jungkook menghampiri guru tersebut
"Kau mendapatkan nilai 60 lagi dan lagi" ucap guru tersebut. Tidak taukah? pikiranku selalu berterbangan kemana mana karna terlalu stress Pikirnya. Lalu Jungkook dengan segara menuju tempat di mana ia duduk. Namun belom ia sampai ada dua orang wanita yang membicarakannya.
"Hey lihat. Padahal ia perempuan namun sering mendapatkan nilai rendah? um tidak malu kah? padahal ia sudah merepotkan keluarganya dan membuat Ayahnya meninggal, Namun ia tetap seperti ini? tidak ada niatankah untuk membanggakan seluarganya?" Jungkook menarik napasnya dengan kasar lalu berjalan kembali menuju tempat di mana ia duduk. E-ehem paling belakang Pojok.
Kringg Kringg
Bel intirahat telah berbunyi guru tadi nya sedang membagikan kertas ulangan menyuruh para murid untuk mengambil kertasnya masing masing.
"Hey Jungkook belikan makanan!" Aaaa lagi lagi dia pikir Jungkook. Dengan segera Jungkook menghampiri geng tersebut. Yaahh memang geng tersebut populer di kalangan para wanita. Sudah wajah yang tampan juga mempunyai hidup yang mewah sangat sempurna. BTS. Itulah nama dari geng mereka, terdapat Namjoon, Jimin, Hoseok, Suga. Namjoonlah ketuanya.
"Kalian ingin apa?" tanya Namjoon
"Tidak. Sepertinya kita hanya ingin minuman. em Teh mungkin" Ucap jimin
"Aku baso dan minuman. Samakan." ucap Namjoon lalu memberikan uang tersebut pada Jungkook. Jungkook menerimanya dengan senang hati karna biasanya ia juga akan terciprat untuk membayar jajanan mereka kalo tidak 5 ribu ya 10 ribu, sedangkan ia hanya mendapatkan uang jajan 10 ribu.
Jungkook melangkahkan kakinya menuju kantin membeli apa yang harus ia beli.
•••
Kini Jungkook sudah pulang dari sekolahnya. Menonton acara Tv di temani dengan cemilannya. "Jungkook mana cemilanku" teriak Jennie dari atas tangga. Jennie adalah kakaknya Jungkook.
𝐁𝐔𝐆𝐇𝐇
𝐁𝐑𝐀𝐊𝐊
Jungkook dann Jannie masuk ke tempat di mana Ibu mereka tidur. Jannie buru buru mengangkat kepala sang Ibu dan menaruh di pangkuannya.
"Bu.." ucap Jennie menepuk nepuk pipi sang Ibu. Jennie beralih menggenggam tangan sang Ibu lalu merasakan denyut nadi pada Sang Ibu.
Tidak ada denyut nadi. Lalu dengan cepat jennie mendekatkan telinganya pada dada sang ibu, tidak ada detak jantung?. Lalu Jennie menangis menjadi jadi. Jungkook peka dengan situasi ini lalu menangis.
•••