Chereads / TWO ICE / Chapter 10 - 9-NINE

Chapter 10 - 9-NINE

"boleh kok duduk aja"kata Fio

Lisa yang melihat itu hanya diam

"kalian udah pada pesen belum?"tanya Erik

"udah, kalian pesen aja"kata Icha

"MBAKK"teriak Stiven

Semua mata langsung tertuju pada nya

Wahh para most wanted boy and girl pada ngumpul

Cuci mata nihh

Cantik sama ganteng udah mereka semua cocok bat da

Kok gue jadi iri yahh liat mereka, coba aja kalau gue kayak mereka pasti enak banget

Anjirrr itu suara nya kak Stiven toa bangen yahh jadi sakit telinga gue

Gk apa apa yang penting gue bisa denger suara calon gue

Ahhhh mama aku udah ketemu sama jodoh akuu mah

Nikmat apa lagi yang akan kau berikan padakuu

Kira kira seperti itu lah kata mereka yang melihat para most wanted boy and girl

Padahal Lisa and the genk belum lama di sekolah itu tapi mereka langsung di cap sebagai most wanted girl

Tidak salah bagi mereka untuk memegang gelar sebagai most wanted girl karena paras mereka yang sangat cantik bak dewi yunani

"ehh kak Stiv kok lu toa banget sihh, heran deh gue padahal kak ganteng plus keren loh tapi ternyata punya kebiasaan toa"kata Fio

"wahai adik kelasku yang cantik nya kebangetan terima kasih karena telah memuji diriku, dan untuk toa sebener nya itu udah ada sejak gue masih di dalam kandungan emak gue jadi yahh kayak gini"kata Stiven

"Stiv jijik gue sama lu"kata Erik

"kamu jahad sama aku mas"kata Stiven dengan gaya tersakiti nya itu

"udah jauh jauh lu nyett"kata Erik dengan nada mengusir

"mas jahad sama dedek"kata Stiven

"ehemm"suara Mbak Surti telah menghentikan mereka berdua

"emm den jadi pesen gk?"tanya Mbak Surti

"ehh jadi kok mbak"kata Erik

"Rafa lu pesen apa?"tanya Erik

"samain"kata Rafa

"elu Stiv?"tanya Erik

"gue samain juga deh lagi males milih"kata Stiv

"ohh oke, jadi nasi goreng seafood nya tiga sama milk shake coklat"kata Erik

"oke, tunggu sebentar yah den"kata Mbak Surti

"iya Mbak"kata Erik

"ehh kita boleh kenalan gk sama kalian"tanya Stiven kepada the girl

"boleh"kata Fio

"alahh bilang aja kalau lu mau modus"kata Erik

"sirik amat lu nyet"kata Stiven

"nama gue Stiven Alkander panggil aja Stiv atau sayang juga boleh kok"kata Stiv dengan senyum menggodanya

"modus bat lu nyett"kata Erik

"biarin"kata Stiv

"helehh, kanalin nama gue Erik hugo kalian bisa panggil Erik"kata Erik dengan ramah

"Rafa"kata Rafa singkat

Sahabat Rafa yang melihat itu hanya bisa pasrah mereka hanya memikirkan kapan sahabat mereka bisa berubah menjadi lebih baik dan tidak dingin lagi

"nama gue Fiola Anggrainy bisa di panggil Fio, salam kenal yah"kata Fio

"kenalin nama gue Vebricha Monika panggil aja Icha"kata Icha

"Lisa"kata Lisa

"udah sihh kalian berdua emang udah jodoh sama sama dingin kek kulkas tau gk"kata Fio kepada Rafa dan Lisa

"iya kayaknya kalian berdua emang udah jodoh deh"kata Stiv

"nama lengkap Lisa apa sih"tanya Stiv kepo

"Elisabeth Irene Adolf"kata Fio

Degg

Nama itu

Rafa sangat mengenal nama itu

Seseoeang yang sangat ia rindukan sekarang ada di depan mata nya

"ternyata kamu beneran Eli"batin Rafa dengan senyum yang sangat tipis sambil menatap Lisa dengan tatapan yang tidak bisa di artikan semua orang tidak menyadari hal itu

Mereka tidak menyadari kalau Rafa sedang tersenyum

"nama nya cantik sama kayak orang nya"kata Stiven

Rafa yang mendengar itu langsung melihat ke arah Stiven dengan tatapan yang sangat datar

"ehh mas tatapan nya jangan kayak gitu dong"kata Stiv

"apa jangan jangan lu suka lagi sama Lisa"goda Stiven pada Rafa

Rafa tidak merespon nya karena yang ada Stiven akan menggoda nya terus menerus

"ciee bang Rafa"goda Stiv lagi

"lu bisa diem gk?"kata Rafa

Lisa yang melihat nya hanya bisa tersenyum tipis dan sangat tipis sampai orang lain pun tidak bisa melihat kalau seorang Elisabeth sedang tersenyum

"ternyata kamu udah ada di depan ku Ael"batin Lisa

Lisa dapat melihat nya kalung yang di pakai Rafa sama persis seperti kalung yang Lisa berikan kepada Ael waktu mereka masih kecil

Saat ini Lisa ingin pergi ke rooftop

"ehh Lis lu mau ke mana?"tanya Fio

"rooftop"kata Lisa

"gue ikut sama lu yahh"kata Fio

"gue juga"kata Icha

Lisa tidak menanggapi mereka dia hanya pergi tanpa menoleh ke arah mereka

"Lisa mode datar on"batin Fio dan Icha

Rooftop

"Lis lu kenapa sih? Dari tadi gue perhatiin lu senyum senyum sendiri"kata Fio

"gue udah nemuin dia"kata Lisa sambil melihatkan senyum manis ny

"dia?"ambigu Fio dan Icha

"Ael, gue udah nemuin Ael"kata Lisa

"nemu di mana emang?"tanya Icha

"Ael adalah Rafa, gue udah nemuin Ael gue"kata Lisa

"HAHH, yang bener lu si Rafa itu Ael"kata Fio

"iya dia itu Ael, gue tau itu dari pandangan nya dan juga kalung yang dia pakai itu mirip banget sama kalung yang gue kasih ke Ael waktu itu"kata Lisa

"semoga aja si Rafa beneran Ael"kata Fio

"tapi gimana kalau kalung itu cuma mirip aja, kan banyak banget kalung yang cuma untung mirip doang"kata Icha

"bener juga yahh"kata Fio

"gue saranin yah Lis elu jangan terlalu percaya sebelum elu membuktikan nya dulu"kata Icha yang memberi saran

"tapi gue yakin banget kalau Rafa itu beneran Ael"kata Lisa

"gue sih cuma ngasih saran aja, tapi kalau lu emang yakin Rafa itu Ael, gue cuma bisa dukung lu aja"kata Icha

"gue juga pasti dukung lu aja, tapi kalau Rafa bikin lu sakit, gue gk bakal segan segan buat habisin dia"kata Fio

"iya, thanks yah kalian emang selalu ada buat gue"kata Lisa

"yah elah Lis lu kayak gk tau kita aja"kata Fio

Dan pada hari itu Lisa terus memikirkan apa yang di bilang Icha tadi