Chereads / SISI GELAP / Chapter 1 - Awal

SISI GELAP

🇮🇩Elyu_Harum_Muliati
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 77.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Awal

#At Fancy Resto

"dimana si jidat ? kenapa dia lama sekali" Ujar gadis berambut blonde panjang yang mulai tidak sabar

"mungkin jalan sedang macet ino, sakura-chan pasti sangat lelah karna dia baru saja pulang dari sift malam dan kita sudah langsung mengajaknya untuk makan siang bersama" jawab Hinata

"ya sabarlah Ino, lagi pula kita baru menunggu selama 15 menit" tambah Temari, Ino pun mengangguk tanda mengerti sambil memandang satu lagi sahabatanya yang bernama Tenten yang sibuk sendiri dengan laptopnya...

10 menit kemudian

.

"maaf teman-teman aku terlambat" ujar sakura dengan nafas terengah-engah karna lelah berlari

"tidak apa-apa Sakura-chan, kami mengerti" jawab Hinata dengan senyum manisnya. Ya karna tak bisa dipungkiri bahwa Hinata lah yang memiliki sifat paling sabar, lemah lumbut & pemalu dibanding teman-temannya yang lain.

"jidat kau membuatku kelaparan tau!" ujar Ino

"maafkan aku, tadi mobilku menyerempet seseorang" Sakura menjelaskan

"HAH! Bagaimana bias sakura" Tenten yang sendari tadi sibuk dengan laptopnya pun akhirnya turut angkat bicara

"apa kau terluka jidat?" Ino mulai khawatir

"aku tidak apa-apa & untungnya gadis itu pun tidak apa-apa"

"ah syukurlah kalau begitu sakura, kau membuat kami khawatir" jawab Temari

Merekapun melanjutkan acara makan siang mereka dengan cerita-cerita, gossip dan tawa girang dari para sahabat itu.

.

.

At Konoha University

"Hai...aku tak menyangka kau berkuliah disini juga" sapa Sakura

"eh...oh hai sakura kau membuatku kaget. Ya aku berkuliah disini, aku pun tak menyangka akan bertemu denganmu disini" jawab sang gadis

"tentu saja kalian bias tidak saling tau, ini adalah kampus terbesar di negeri ini. Dengan banyak fakultas dan ribuan mahasiswa. Bahkan akan sulit menemukan temanmu sendiri disini jika tidak memiliki handphone. Bukan begitu Karin?" Jawab seorang gadis yang baru menghampiri mereka

"yak kau benar Shion. 0h ya Sakura kenalkan ini temanku shion, shion ini Sakura" Karin mulai memperkenalkan mereka

"senang bertemu denganmu shion" sapa Sakura dengan ramah sambil menjabat tangan Shion

"yeah sakura. Aku pun sangat senang bertemu dengan mu" jawab Shion

"Sakura..." sapa seseorang yang baru saja sampai

"Sasuke-kun, kau sudah sampai" Sakura berbalik mendengar seseorang memanggilnya dan saat menyadari itu kekasihnya sakura pun langsung menghambur menghampiri sasuke yang berada tak jauh dari mereka

Sasuke pun langsung membawa Sakura dalam pelukannya kemudian mencium pucuk kepala sakura, yang sontak membuat wajah sakura memerah.

"ayo pergi" ucap sasuke kemudian melihat sekilas lawan bicara sakura

Sakura pun mengangguk kemudian kembali menghampiri Karin dan Shion untuk berpamitan dan langsung pergi bersama Sasuke.

.

.

#2 Hari Kemudian

"hah....akhirnya selesai juga" ujar Sakura sambil menghela mafas

"kau hebat sekali jidad, ini adalah dinas terakhirmu dan kau hanya tinggal menunggu giliran siding skripsi saja. Sedangkan aku sepertinya baru akan wisuda tahun depan" ujar Ino yang sedikit meratapi nasibnya

"ah sabarlah Ino, kau pasti bisa. Jalani saja denagn semaksimal mungkin. Kau pasti bias melaluinya dengan mudah. Aku percaya kau pasti bisa" Sakura mencoba menyemangati sahabatnya itu

"hei Tenten kau diam saja dari tadi" ujar Temari sambil memandang Tenten yang tetap sibuk dengan laptopnya

"heheh maafkan aku...aku sedang fokus mengerjakan laporan ku. Aku pun ingin menyelesaikan ini secepat mungkin agar bias tenang seperti sakura" Tenten menoleh dan tersenyum sambil menjelaskan

BUAG!....Seseorang menggbrak meja

"aaaarrrggghhhh sialan kau rubah, kau ingin membuat kami mati jantungan" Temari mulai murka

"hehehe maafkan aku, habisnya kalian terlihat serius sampai-sampai tidak sadar kalau kami datang" Ucap Naruto dengan cengiran khasnya

Sakura dan Ino pun sudah siap untuk memukul kepala Naruto jika saja Hinata tidak ada disamping Naruto

"Naruto-kun jangan seperti itu. Tidak baik mengagetkan teman-teman kita" Hinata menasehati Naruto

"maafkan aku hime, aku sebal saja pada mereka yang tidak memperhatikan kita" sanggah Naruto

"sudahlah ayo cepat pesan makanan, aku sudah kelaparan tau" Ucap Sai, kekasih Ino

"tutup mulutmu dan duduklah Naruto" Perintah Neji

Setelah selesai memesan makanan tak lama kemudian makanan sudah tersaji diatas meja kantin universitas terbaik dinegeri ini. Mereka pun melanjutkan obrolan dengan santai dan diwarnai sedikit petengkaran dari Ino dan Naruto.

"jadi kau hanya tinggal ujian skripsi ya sakura-chan" Naruto mulai bertanya

"ya Naruto, minggu depan jadwalku"

"hem bagus sekali berarti ditahun ini giliran aku, Temari dan Sakura yang akan wisuda" Neji mulai menanggapi obrolan ini

"ya setelah tahun kemarin Shikamaru dan Sasuke sudah mendahului kita semua" Ucap Temari

"hehe tentu saja Temari, bukankan kita semua sudah tau jika Shikamaru dan Sasuke adalah mahasiswa terbaik disini" Hinata mulai member opini

"kau bener Hinata, entah makan apa ibu mereka saat mengandung"ucap Ino sambil menyilangkan tangannya didada

"makan buku mungkin" ucap Naruto sembarangan yang ditanggapi dengan gelengan kepala Neji

Ddrrttt...dddrrttt...dddrrrtttt... ponsel sakura bergetar

"ya halo"

"....."

"ya sasuke-kun, aku sedang makan siang dengan yang lainnya"

"...."

"tidak, urusanku sudah selesai. Aku sudah mendapat ACC terakhir"

"...."

"tidak perlu sasuke-kun, setelah ini kami semua akan menonton"

"...."

"kau dan Shikamaru kan masih dikantor Sasuke-kun. Tidak baik untuk meninggalkan kantor walau kau sendiri bos nya. Jangan memberikan contoh yang tidak baik pada karyawan mu"

"...."

"baiklah sampai jumpa"

"Teme?" Tanya Naruto yang dibalas anggukan Sakura

"pasti dia ingin ikut kita hahahah" tebak Tenten yang sudah sejak tadi menyimpan laptopnya dan mulai bergabung dalam obrolan teman-temannya

"hai Sakura" sapa seseorang yang baru saja memasuki kantin kampus itu

"hai Karin, Shion. Kalian ingin makan juga? Ayo bergabung dengan kami" sakura pun menoleh pada Karin yang menyapanya dan mengajak mereka untuk bergabung yang dituruti oleh Karin dan Shion yang sudah mendudukan diri bersama mereka

Melihat tatapan teman-temannya yang nampak bingung Sakura pun langsung memperkenalkan Karin dan Shion kepata sahabat-sahabatnya. Setelah berkenalan mereka semua pun melanjutkan obrolan.

"eemm aku iri pada Shikamaru, dia bisa diterima di Uchiha Corp. Kalian tau sendiri kan sangat sulit untuk mendapat pekerjaan disana" ucap Naruto sambil memajukan bibirnya

"tentu saja dia bisa diterima, kau lupa kemampuan Shikamaru itu seperti apa" jawab Sai

"kuharap teme tidak menyiksanya" ucap Naruto sambil terkekeh

"Hei kau fikir kekasihku itu penjahat" ujar Sakura sinis

"hehehe maafkan aku Sakura-chan" Naruto meminta maaf saat menyadari kemarahan yang mulai timbul pada Sakura. Dia tidak ingin membuat Sakura marah karna dia tau pasti Sakura akan sangat sensitive jika sudah berhubungan dengan Sasuke begitu pun sebaliknya.

Teman-temannya pun tertawa terbahak-bahak melihat gaya Naruto yang memelas saat meminta maaf pada sakura.

.

.

#Satu Minggu Kemudian

"selamat sayang" ucap Sasuke sambil memeluk dan mencium pucuk kepala sakura dan memberikan buket besar berisi bunga

Sakura mengangguk sambil tersenyum. Ya saat ini sakura baru saja menyelesaikan ujian skripsinya dengan sukses, terlihat Naruto cs pun ada disana seraya member selamat dan hadiah pada sakura.

Selesai mengambil beberapa foto berdua dengan Sasuke dan Naruto cs, Sakura pun beralin untuk berfoto dengan teman-temannya yang lain yang juga mengikuti ujian skripsi sama sepertinya.

Selesai meladeni teman angkatannya, sakura kembali bersama Naruto cs dan sibuk berselfie ria & atensinya beralih saat tak menemukan Sasuke di sekitarnya. Dia menoleh kesana kemari mencari Sasuke. Tidak mungkin Sasuke kembali kekantor karena Shikamaru pun masih ada disini bersama Temari. Mata Sakura Melotot saat melihat Sasuke berada dibawah pohon tak jauh dari tempat Sakura saat ini, yang mengagetkan adalah banyak gadis yang mengerumuni Sasuke. Walau Sasuke tak menanggapi gadis-gadis itu karna Sasuke hanya sibuk memegang hadiah-hadian sakura sambil memejemkan matanya karna mulai jengah dengan gadis-gadis ini.

"sialan" batin Sakura saat melihat Karin tiba-tiba menarik lengan Sasuke dan bergelayut manja

"hei apa yang kau lakukan" ujar Sasuke dengan tajam

"Sasuke-kun ayo kita ke kantin, nampaknya kau kelelahan. Kau pasti haus" Ujar Karin dengan suara dibuat-buat sok seksi

Sasuke semakn risih dengan gadis-gadis gila ini, dia bahkan sampai kesusahan memegang barang-barang Sakura karena kedua lengannya ditarik-tarik oleh para gadis ini.

"hei Karin menjauhlah" ujar seorang gadis bernama Mei yang menarik lengan sasuke yang dipegang Karin dan menyebabkan hadiah-hadiah milih Sakura jatuh berhamburan

"HEI SIALAN MENJAUH KALIAN DARI KEKASIH KU" teriak Sakura sambil menghampiri Sasuke

Semua yang ada disekitar merekapun sontak kaget dan menoleh pada Sakura yang menghampiri Sasuke dengan amarahnya.

"gawat!" ucap Naruto sambil berlari menyusul Sakura yang diikuti teman- temannya yang lain. Naruto, Sasuke dan Sakura sudah berteman sejak kecil dan Naruto lah yang bisa menahan kemarahan Sakura karna tidak mungkin mengandalkan Sasuke yang menjadi alasan kemarahan Sakura.

Pertengkaran pun tak terhindarkan lagi.

Naruto mati-matian menahan Sakura agar tidak mencakar gadis-gadis itu karna akan sangat berbahaya jika dilihat banyaknya gadis yang menjadi fans Sasuke bisa-bisa keadaan berbalik dan Sakura lah nanti yang akan terluka.

Sakura masih meronta-ronta dalam pelukan Naruto sambil Naruto membawa Sakura menjauh, sementara Neji, Sai, Ino, Hinata, Temati dan Tenten mengusir gadis-gadis itu dari Sasuke.

Sementara Sasuke masih berusaha melepaskan lengannya dari gadis-gadis gila yang mengejarnya.

.

.

"Lepaskan aku Naruto" Sakura masih meronta dalam pelukan Naruto

"Tidak" Jawab Naruto

"lepaskan atau aku akan menghajar mu"

"tidak. Jika aku lepaskan kau pasti akan mengamuk lagi"

"tidak. Aku berjanji aku akan tenang"

"baiklah" Naruto pun mulai melepaskan pelukannya pada Sakura dan membalik tubuh Sakura agar menghadap padanya

"ada apa dengan mu" Tanya Naruto

"aku muak"

"aku muak dengan gadis-gadis seperti mereka. Kau tau bukan sejak kita SD para gadis selalu mengejar-ngejar Sasuke. Selama ini aku selalu diam & itu disalah artikan oleh mereka yang menggap diamku sebagai kelemahanku" jelas Sakura

"kau tidak lemah sakura. Bahkan sejak kau bepacaran dengan tame kau pun sudah menunjukkan taringmu dan menakuti para penggoda Sasuke. Kau bahkan pernah menghajar mereka bukan" jawab Naruto sambil terkekeh kecil

"lagi pula kan teme tak pernah menanggapi mereka. Tame itu orang yang sangat dingin pada siapapun kecuali padamu Sakura-chan. Kau juga tau kan jika sejak kecil Sasuke sangat mencintaimu" ucap Naruto

"entahlah...aku lelah. Hari ini adalah puncaknya, didepanku pun mereka berani menggoda kekasihku" Sakura mulai emosi lagi

"tenangkan dirimu sakura, kau mau ice cream. Ayo kita temui yang lainnya dan pergi membeli ice cream kesukaanmu"

"aku akan menghabisi mereka jika mereka masih berani melangkah maju" ujar Sakura tajam kemudian berlalu pergi menuju mobilnya dan pergi meninggalkan kampus dengan kecepatan tinggi. Meninggalkan Naruto yang masih terpaku tak percaya atas apa yang diucapkan Sakura sampai tak sadar dibelakangnya telah datang teman-temannya.

"kemana Sakura Dobe?" Tanya Sasuke

"apa Sakura-chan baik-baik saja Naruto-kun" Tanya Hinata khawatir

"dia pergi dan dia akan membunuh mereka" ucap Naruto masih memandang gerbang besar kampus mereka yang baru saja dilalui Sakura dengan mobilnya

"apa maksudmu Naruto?" Ino mulai cemas

"sebaiknya kita pergi menyusul Sakura" Usul Neji yang disetujui oleh mereka semua

.

.

"kau sudah minum obatmu" Tanya seseoranag

"HAHAHAHA" terdengar suara tawa sebagai jawaban

"kau kenapa?Kau belum minum obatmu?Ayo cepat minum obatmu" Tanya seseorang itu lagi

"dia hanya miliku!!"ucap lawan bicarannya dengan penekanan ditiap katanya

.

.

'Nomor yang anda hubungu sedang tidak aktif''

Sasuke membanting handphone nya ke meja kerjanya kemudian memijat pelipisnya. Ketika ketukan pintu mengganggu lamunannya

"masuk" ujar Sasuke ketus

"ini laporan yang kau pinta Sasuke. Bacalah dulu, jika sudah pas jangan lupa langsung tandatangai. Aku tidak ingin kau lupa lagi seperti kejadian bulan lalu" ceramah Shikamaru.

Ya tuan Manager ini merangkap menjadi penasehat untuk Sasuke

"...."

"kau mendengarku Sasuke" Tanya Shikamaru

"Hn" Sasuke menjawab dengan gumaman andalannya

"hem merepotkan. Sebaiknya cepat selesaikan masalahmu dengan Sakura. Aku tak ingin masalahmu berdampak pada kestabilan perusahan ini" ucap Shikamaru

"sudah lama sejak terakhir kali aku melihatnya mengamuk" lanjut Shukamaru

"kurasa fans mu itu memang sudah sangat berlebihan. Aku salut pada Sakura yang bisa bersabar tetap bersama mu dan menghadapi fans-fans fanatikmu itu" Shikamaru masih melanjutkan ocehannya

"aku pun muak" akhirnya Sasuke menjawab

"segala yang kumiliki menjadi boomerang untuku dan untuk gadis yang ku cintai" lanjut Sasuke

"cepat temui dia sebelum dia benar-benar menghabisi seseorang" ucap Shikamaru sambil tersentum berniat menggoda Sasuke dan melangkah keluar dari ruangan itu.

Sasuke yang menganggap Serius omongan Shikamaru sontak kaget dan langsung memandang Shikamaru yang perlahan hilang karna sudah tertutup pintu ruangannya. Semudian Sasuke memandang keluar jendela besar dalam ruangannya dan melanjutkan lamunanya dan mengabaikan tumpukan berkas dimejanya.

.

.

.

"sakura...apa yang dia lakukan" batin Naruto dengan ekspresi terkejut

.

.

.

"Sakura maafkan aku" Sasuke mulai membuka obrolan sejak 1 jam kesunyian mendera dua sejoli yang sedang duduk disofa apertemen Sakura saat ini

"kenapa kau minta maaf" jawab Sakura acuh sambil meletakkan handphonnya di atas meja

"karna aku menyakitimu" ucap Sasuke

"Sudahlah. Lagi pula bukan salahmu jika wanita-wanita itu mengejarmu" jawab Sakura

"kumohon berhentilah menyiksa ku dengan mendiamkan ku" ucap sasuke memelas, karna jujur Sasuke mulai kehilangan akal karna sudah hampir satu minggu Sakura mendiamkannya

"heh kenapa kau begiku khawatir jika aku mendiamkan mu. Aku saja tidak terlalu ambil pusing dengan kau yang selama bertahun-tahun selalu mendiamkanku" jawab Sakura santai

"S...Sakura...a..apa yang kau katakan. Aku tidak pernah mendiamkanmu, kau mengenalku sejak lama. Kau tau aku orang yang tidak banyak bicara bukan, tapi diam ku bukan berarti aku tidak mencin..." jelas Sasuke panjang lebar namun terpotong ucapan Sakura

"sudahlah Sasuke, jangan membahasnya lagi. Lupakan saja" potong Sakura diiringi senyum yang menurut Sasuke sedikit berbeda dari senyum sakura yang biasanya

"ayo pergi berlibur..." lanjut Sakura seraya memeluk Sasuke

"em...tiba-tiba sekali" jujur Sasuke sedikit kaget dengan reaksi Sakura yang tiba- tiba memeluk dan mengajaknya berlibur

"apa salah jika aku ingin menghabiskan waktu dengan kekasihku yang sangat sibuk ini" jawab Sakura dan semakin mengeratkan pelukannya dan mencium sekilas pipi Sasuke

"kau sangat merindukanku eh" ucap Sasuke dengan seringainya dan langsung mencium Sakura. Sungguh dia sangat merindukan Sakuranya. Didiamkan Sakura merupakan bencana bagi Sasuke dan Sasuke pun mengerti dia sangat sibuk dikantornya hingga dia sedikit kurang memperhatikan Sakura ak