Karena sudah berada di tempat seperti ini, bukankah sebaiknya ia menikmati pemandangan yang ada di sini? Ya, mungkin hanya itu konpensasi yang bisa ia dapatkan dari usahanya mengikuti burung itu.
Segera Fu Xie Lan melompat turun. Mendaratkan kakinya untuk pertama kali, kesan pertama yang di rasakannya adalah lembut, tidak hanya itu, rerumputan yang ia pijaki juga terasa begitu tebal. Bahkan ketika ia mulai melangkah, kedua kakinya sedikit tenggelam.
Gadis itu mengangkat kepalanya melihat danau yang sudah berjarak sekitar beberapa meter dari tempatnya berada, dan di saat yang bersamaan tubuhnya menegang.
"Ini...." ucap gadis itu menggantung dan segera mempercepat langkahnya menuju danau.
Berdiri sekitar lima meter dari tepi danau, detak jantung Fu Xie Lan berpacu kencang, darahnya berdesir, bahkan napasnya terdengar tertahan.
Apa yang gadis itu saksikan di hadapannya adalah danau yang sama dengan yang ada pada buku usang itu.