Seolah mengerti dengan ucapan Fu Xie Lan, burung itu kembali terbang dan hinggap diatas telunjuknya. Mencengkram kuat sembari mengepak-ngepakkan sayapnya, seperti menariknya untuk berdiri dan mengambil buku yang dimaksud.
Dan tentu saja Fu Xie Lan mengikuti keinginan burung itu, menggunakan mana pada tangannya yang bebas, ia manarik buku itu tanpa perlu berdiri.
Dan bersamaan dengan itu, sang burung melepas cengkraman cakarnya, terbang ke sisi Fu Xie Lan dan bertengger di atas ayunan tempatnya berada.
Berdiam diri di sana tanpa melakukan apapun.
Melihat buku yang sudah berada di depannya, sudah nampak usang. Warna coklat dengan ujung sampul yang sedikit tekelupas. Tidak terlalu tebal, jika Fu Xie Lan perkirakan mungkin hanya ada sekitar beberapa halaman.
Gadis itu perlahan membuka bukunya, dan hal pertama yang memasuki pandangannya hanyalah sebuah gambar.