Bersamaan dengan kelopak mata yang membuka, setiap orang jatuh berlutut, bersimpuh di lantai dengan perasaan yang sulit di gambarkan.
Sebuah tameng dengan ukiran rune emas yang memenuhinya nampak memenuhi udara, membentuk lengkungan sejauh mata memandang.
Itu adalah sihir pelindung milik Fu Xie Lan. Beberapa menit setelah ledakan besar itu, rune emas yang targambar di udara perlahan memudar dan seolah surut menuju empunya.
Membuat pandangan semua orang mengikuti kemana rune itu berakhir.
Di atas sana, Fu Xie Lan tiba-tiba terbatuk dan mengeluarkan seteguk darah. Kulitnya nampak sangat pucat. Terkulai lemah dalam gendongan Gu Yi.
Gadis itu memaksakan dirinya untuk membuat sihir pelindung dalam jangkauan yang sangat luas. Hasilnya, ia terluka.
Sedangkan Gu Yi, pria itu merutuki dirinya sendiri. Bukan tanpa alasan.