Entah mengapa jantungnya tiba-tiba berpacu sangat cepat, seiring dengan aroma amis darah yang semakin pekat.
Mendadak Fu Xie Lan ragu, langkahnya tersendat.
"Ada apa, Queen?"
Fu Xie Lan hanya menggeleng samar kemudian kembali melanjutkan langkahnya, menuju sebuah ruangan kecil yang nampaknya hanya diterangi sebatang lilin.
Seseorang keluar dari ruangan itu membuat keningnya semakin berkerut.
"Lim, apa yang kau lakukan di sini?"
"Tu-tuan Xie Lan," gagap Lim terperanjat.
"Aku yang membawanya ke sini, Queen. Jangan khawatir," ujar Gu Yi.
Kerutan di kening gadis itu semakin jelas. Meskipun memakai topeng, namun benda itu tidak menutupi seluruh wajahnya sehingga masih memungkinkan orang-orang untuk menilai seperti apa ekspresinya.
"Ayo!"
"Apa yang sebenarnya ingin kamu tunjukkan padaku?" ujar Fu Xie Lan mematung di tempatnya. Perasaannya saat ini benar-benar tidak enak.
"Sudah, ayo!"