Chereads / Rebirth Of The Queen / Chapter 13 - Bab 13 Sebuah Harapan

Chapter 13 - Bab 13 Sebuah Harapan

Melihat gadis kecil yang sudah terjatuh kesakitan, Huang Bao seketika merogoh tas kecil yang sudah tampak kusam tergantung di pinggangnya, mengeluarkan sebuah botol kecil dan langsung memberikannya pada Clara.

"Ambil ini! pil ini mungkin akan sedikit meringankan rasa sakitmu."

Mendengar hal itu, Clara yang masih memegang kepalanya yang berdenyut sakit meraih botol itu tanpa ragu ragu. Perlahan membuka penutup botol, seketika aroma khas bunga Chamomile bercampur dengan beberapa herbal lainnya menggoda penciumannya, sangat menenangkan. Clara langsung saja  menelan pil itu tanpa ragu, karena dari aromanya saja ia bisa tahu bahwa pil itu tidak berbahaya.

Ia masih sangat jelas dengan ingatannya,  bagaimana ketika ia masih berada di organisasi. Selain menjalankan misi misi khusus, Clara juga merupakan anggota aktif di laboratorium penelitian organisasinya. Hari ketika ia tidak berada dalam misi, bergelut dengan berbagai macam ramuan, melakukan percobaan demi percobaan, dari benda mati hingga manusia yang masih hidup sebagai objek percobaannya, adalah hal biasa baginya. Hingga saat ia menerima gelar Queen of poison karena berhasil menciptakan racun mematikan yang kemudian menjadi penyebab kematiannya sendiri. Ya... Racun yang Clara telan adalah ciptaannya sendiri.

Lucu bukan? Tapi semua rasa sakit hati karena pengkhianatan yang dialami sebelumnya tidak akan terjadi lagi, sekarang ia berada di dunia ini, dengan tubuh yang berbeda dan dengan status yang berbeda.

Melihat gadis kecil didepannya yang tampak sedang memikirkan sesuatu Huang Bao bertanya pelan

"gadis kecil, bagaimana keadaanmu? apakah masih sakit?" katanya sambil mencoba membantu Clara untuk berdiri.

"Terima kasih tuan, meskipun sakitnya hanya berkurang sedikit, namun itu sudah sangat membantu," ucap Clara berterima kasih, mengulurkan botol kecil dengan sisa pil yang telah digunakannaya tadi.

Menatap botol yang disodorkan gadis kecil yang sudah bisa mendapatkan keseimbangannya lagi, seketika membuatnya memikirkan sesuatu , membuat matanya berbinar.

"Nak, mungkin aku bisa saja membawamu bersamaku, tapi tidak sekarang mungkin besok atau lusa, aku perlu mempersiapkan beberapa hal untukmu, terlebih aku  membutuhkan ramuan itu, ramuan yang bisa menyamarkan aroma semua makhluk termasuk aroma manusia dalam tubuhmu, dan aku sedang tidak membawanya sekarang," ucap Huang Bao merasa seperti mendapat sebuah harta karun.

"Tapi, kamu harus janji. Setelah semua syarat itu terpenuhi, kamu akan menjawab pertanyaanku tentang kejadian semalam, kamu ingatkan perjanjian ini?" Tambahnya lagi, ingin memastikan.

"Baiklah," ucap Clara mantap.

"Aku memiliki sebuah gubuk disebelah utara hutan ini, meskipun aku tidak pernah tinggal disana namun itu sudah cukup untuk melindungimu dimalam hari, letaknya tidak jauh dari sini, kamu bisa menungguku disana sampai aku datang menjemputmu," ucap Huang Bao sambil menunjuk arah, letak gubuk yang ia maksud berada.

"Terima kasih sebelumnya tuan," ucap Clara membungkukkan badan sedikit memberi hormat. Ia harus berlaku sesopan mungkin dengan orang tua itu karena sudah mau membantunya, meskipun pada akhirnya ia tidak tahu jawaban seperti apa yang diinginkan pria tua yang menyebut dirinya Huang Bao itu.

"Sekarang sudah hampir sore, sepertinya akan lebih baik jika aku segera bergegas," ucap Huang Bao lagi, kemudian perlahan membalikkan badan.

"Ingat, jaga dirimu! jangan berkeliarann dihutan ini, hanya tinggal di gubuk itu saja sampai aku menjemputmu. Hutan ini sangat berbahaya, terlebih dimalam hari," tambah Huang Bao lagi mulai beranjak dan menghilang dikedalaman hutan.

Menatap kepergian pria tua itu Clara menghela napas.

"Mungkin ini akan menjadi awal yang baru  baginya,"   pikirnya.

Clara yang merasakan seluruh tubuhnya sangat lengket oleh keringat yang sudah bercampur dengan noda darah, segera membersihkan dirinya. Meskipun masih mengenakan pakaian yang sama, setidaknya dengan membersihkan dirinya akan mengurangi rasa tidak nyaman yang sudah menganggunya dari tadi.

Usai membersihkan diri, Clara melangkahkan kakinya menuju gubuk yang dimaksud oleh pria tua itu. Dengan kemampuan matanya, menemukan gubuk itu tidaklah sulit baginya