Barra jatuh pingsan hingga membuat Sasi, adeknya cukup panik. Sasi berteriak histeris hingga seisi rumah datang menghampiri dia yang sedang dalam kepanikan.
"BARRA?!" Syahid, ayahnya. Beliau berusaha memberikan sebuah pertolongan pertama, bahkan dia meminta bantuan satpam membantu memapah hingga ke dalam rumah. Dia tampak sangat panik sekali melihat putranya, apalagi Lara yang sangat cemas sekali. Dia benar-benar ketakutan apabila putranya kenapa-kenapa. Dia hanya bisa menangis.
Syahid segera memeriksa keadaan Barra, ia berharap kalau putranya hanya sebatas pingsan saja. "Apa mungkin dia telah mengingat sesuatu?" Pikir Syahid, lalu dia pun mulai menanyakan ke Sasi. Lalu mulai bercerita tentang awal mula Barra bisa pingsan. Ia merasa kalau semua itu efek kalau pertanda ingatannya akan segera kembali.
