Ku ingin sepertimu. Yang selalu menyinari bumi. Cahayamu merupakan sebuah kehidupan. Kau tak pernah lelah dalam menyinari. Dan, kau seperti dia. Dia yang membuatku lebih hidup. Senyummu. Bahkan, tutur katamu. Bagiku, kau cahayaku. Dan, ku harap kau tak pernah redup….
Sebuah hati tidak akan mungkin bisa aku pungkiri ke mana akan berlabuh, namun aku merasakan semuanya begitu hidup saat aku bertemu dengan kamu. Sungguh aku tidak akan pernah menyangka sama sekali kalau aku jatuh cinta kepadamu, bahkan sebentar lagi aku dan kamu akan menjadi sebuah keluarga kecil yang utuh. Semoga saja kamu adalah penyempurna imanku. Tanpamu aku tidak akan pernah mengerti apa itu arti cinta sesungguhnya.
"Kak?"
"Apa Ci?"
"Cie yang lagi kasmaran, nggak nyangka kalau sampai ke tahap lamaran semoga sampai ke tahap 'SAH' ya, Kak," ujar Aci menatapku yang tidak hentinya melihat cincin yang telah melingkar di jariku. Sungguh rasanya hatiku makin bergejolak ketika bisa merasakan apalah artinya sebuah cinta.