Sudah hampir pergantian sebuah musim hingga semua sudah berlalu. Ini memang membuat aku masih terbayangkan tentang dia. Namun melepasmu adalah sebuah cara agar melihatmu bahagia.
Ini memang berat, namun harus bisa aku lakukan. Meskipun kamu mencintaiku, tapi aku sadar diri dan posisiku siapa saat ini. Aku bukan perempuan yang bisa memberikan arti kesempurnaan. Karena aku memang tidak bisa melakukan semua itu.
"Ra, aku mohon..." pinta dia sekali lagi kala itu.
"Aku nggak bisa, Ve," jawabku menatap dia. Sebenarnya aku nggak bisa hidup tanpa dia sekalipun karena dia adalah bagian dari hidupku.
Air mataku pun terjatuh ketika melihat dia. Sungguh ini bukan inginku, namun aku harus melakukan semua itu. Hingga aku tidak sanggup lagi menahan rasaku yang sudah terlanjur mencintainya.
"Maafkan aku harus pergi, Ve," ucapku dalam hati seraya menahan sebuah air mata yang sudah ku bendung berulang kali, namun masih saja air mataku terjatuh begitu deras.
*