"Menikahlah denganku…." Ucap Ave berulang kali. Namun bibir Aksara hanya mengantup tanpa mengeluarkan kata balasan 'Iya' atau 'tidak' yang akan dijawabnya. Ia mulai merasa ragu hingga resah dengan jawaban Aksara.
Mendadak lampu apartemen padam. Lalu Aksara dengan reflek mengenggam erat kedua tangan Ave. Dia sangat phobia terhadap kegegelapan.
"Aku takut gelap, Ve," cetus Aksara menatap Ave. Dia terus mengenggam erat tangan Ave. Lalu Ave pun mengeluarkan korek api elektrik sebagai penerangan.
"Kamu pegang ini. Aku akan mendorongmu ke dalam dan mencarikan lilin untukmu. Nggak usah takut karena aku akan selalu ada untukmu dan menjagamu di sini," ujar Ave meyakinkan Aksara yang dari dulu memang phobia terhadap kegegelapan.
Keringat dingin Aksara jatuh bercucuran. Ia bahkan terus memejamkan kedua kelopak matanya karena dia sangat takut sekali melihat munculnya makhluk astral atau tak kasat mata. Bibirnya mulai komat-kamit membaca doa. Ia benar-benar merasa sangat takut sekali.