Dua puluh tahun kemudian.
KRING! KRING! KRING! Suara alarm mengema hingga ke telinga. Laki-laki yang usianya masih dua puluh dua itu mengumam tidak jelas sekali. Ia masih enggan untuk terbangun dari tidurnya.
BRAK! Pintu terbuka. Seorang gadis terlihat mendekati laki-laki yang masih berselimut di atas ranjang king size.
Gadis itu sengaja membuka tirai hingga membuat laki-laki itu mengumpat beberapa kali. "Sasi! Jangan bikin kakak kesal!"
"Astaga, Kak! Ini udah jam berapa?!"
"Sasi ini weekand!"
"Kakak lupa kalau hari ini ada janji penting banget?"
"Janji?" Barra menjawab dengan masih memejamkan kedua matanya sambil miring ke kanan untuk membelakangi cahaya matahari.
"Kakak itu kan dapat tugas negara dari Bunda untuk jemput anaknya temen ayah."
"Aduh, suruh bang Diman aja buat jemputnya. Kakak masih ngantuk, Dek!" gerutunya.