Dua hari telah berlalu. Semua masih tetap seperti kemarin. Rasanya hati terbelenggu bagaikan rasa yang mati.
Dua hari lalu Sakila menemui Dave di hari pertunangannya. Ia nekat kabur karena ia hanya ingin memastikan perasaannya.
Malam itu Sakila pun datang ke Apartemen Dave. Ia nekat melakukannya. Ia ingin memperjuangkan perasaan yang tidak berujung sama sekali.
Cklek! Pintu apartemen Dave terbuka. Sakila melihat Dave dengan kaos oblong hitam dan celana pendek jins.
"Mau apa kamu ke sini, Kil? Bukankah ini hari pertunanganmu?" serkah Dave.
Sakila pun dengan spontan memeluk Dave begitu erat.
"Kil! Lepasin. Nanti Melisa melihatnya," desis Dave yang berusaha melepaskan pelukannya.
"PAPA!" suara lirih bocah perempuan memanggil Dave dengan sebutan papa. Lalu Sakila pun melepaskan pelukan.
"Sebaiknya kamu pulang, Kil. Jangan bikin masalah!" bisik Dave dengan lirih.