"Terima kasih sekali lagi, Ra."
"Sama-sama mas dokter," balas Lara dengan melengkungkan senyuman.
Pipi Lara mendadak terasa sangat panas. Detak jantungnya semakin berdetak dengan sangat kencang sekali. Seperti merasa dibuat gugup ketika saling berdekatan. Keduanya sama-sama terlihat gugup wajahnya.
Lara dan Syahid saling mencuri pandang satu sama lain. Ia merasa ada sebuah getaran hebat dalam hatinya.
Lara pun menundukkan pandangannya. Ia mulai berpikir, "Astaga, aku kenapa ini? Kenapa mendadak jantungku menjadi berdebar-debar? Apa aku mulai jatuh cinta kepadanya?"
"Ra?"
"Heem." Lara pun tersentak ketika mendengar suara panggilan dari Mita. Ia pun hanya bisa terdiam dalam hati. "Mungkinkah dia memiliki rasa yang sama denganku?" pikir Lara.
*
Kenyataan pahit harus bisa Haslan terima. Ia tahu rahasia besar istrinya. Ia tidak habis pikir kalau Kara telah hamil bersama Bagus. Yang tidak lain adalah karyawannya di kantor.