Setelah mendengar kabar dari dua orang polisi. Lara meminta Mita dan Erlan mengantarnya ke kantor polisi. Ia tidak mendengar berita tentang Syahid.
"Semoga kamu baik-baik saja, Mas," ujar Lara dalam hatinya. Ia merasa tidak menyangka kalau Syahid harus terlibat peristiwa kecelakaan itu.
Mita pun memperhatikan Lara yang nampak sangat gelisah sekali. Ia melihat ada keresahan dan kesedihan di kedua bola mata Lara.
"Mit, apa boleh aku minta antar ke kantor polisi buat nengok mas Syahid?"
"Tentu saja boleh, Ra. Lagian mas Syahid itu pahlawan buat kamu. Bukan kayak Haslan!" ujar Mita dengan memutar bola matanya dengan sangat malas.
"Kamu nggak boleh begitu, Mit," tegur Erlan.
"Emang kenapa?" tanya Mita. "Dia itu emang pria yang nggak tahu diri," imbuhnya.
"Mit, kita sebagai manusia harus bisa saling memaafkan satu sama lain. Dendam hanya membuat penyakit hati," tutur Erlan.
