Sudah hampir sepekan mereka berpisah satu sama lain. Ada kehampaan di hati Mita. Ia merindukan cuitan dari seorang Erlan. Lalu ia pun berpikir, "Apakah kamu baik-baik saja?"
Menatap ke sudut kamar. Ada sebuah kerinduan dalam hatinya. Mita tidak menyangka kalau dia mulai menyukai Erlan. "Apa jadinya aku tanpamu, Lan?"
kondisi Mita sudah membaik. Bahkan perlahan-lahan ia sudah melupakan mimpi buruknya tentang kejadian itu. Ia merasa hancur kala itu melihat dirinya dalam noda kotor.
"Bagaimana ayah dan ibu? Apa mereka akan menerimaku?" pikir Mita dalam benaknya. Sebenarnya ia ragu untuk pulang karena kedua orang tuanya pasti akan marah dan mengusirnya.
"Untuk apa kau di sini! Bukankah kau sudah nyaman dengan kehidupan bebasmu!" teriak Arga dengan menatapnya tajam.
"Percuma kamu pulang, Kak. Kamu hanya aib keluarga kita! Airin malu sama temen-temen!"
