Tiga bulan kemudian.
Surah Yassin telah dilantunkan dengan merdu sekali oleh Syahid disamping Lara yang terbaring lemah tidak berdaya. Suara itu begitu lembut hingga tanpa sadar Lara meneteskan air mata dalam kondisi masih koma.
Ayat demi ayat telah dilantunkan oleh Syahid di ruang ICU. Suasana terasa begitu tenang.
"Aku di mana?" Lara terlihat sedang berjalan di sebuah lorong. Ia merasakan sangat asing dengan tempat itu. Ia mendengar suara lantunan ayat suci yang mampu mengetarkan hatinya.
Lorong itu panjang sekali hanya ada satu titik cahaya terang. Lara hanya mampu berjalan dengan kedua kaki telanjang. Ia merasakan ada sebuah pusaran yang menariknya dengan cepat hingga dia mulai berteriak kencang.
Di ruang ICU mendadak Lara mulai kejang-kejang. Syahid menghentikan bacaannya. Ia memeriksa Lara kembali.
"Alhamdulillah, dia sudah melewati masa kritis."