Pov Haslan.
Semua bercerita tentang indahnya senja yang mewarnai langit sore. Tapi apa jadinya bila kamu bagian dari senja terindahku. Cerita kita memang telah usai seiring berjalannya waktu.
Cinta itu memang tentang rasa. Tidak bisa dipaksakan atau ditelan mentah-mentah. Seperti menjalin hubungan yang hanya sekedar mementingkan image belaka bukan karena cinta.
Kini ku temukan kau dalam ranjang yang bernuansa obat-obatan menyengat. Bahkan selang infus menancap ditanganmu. Beberapa alat detak jantung terpasang tepat di bagian dadamu. Aku hanya berharap kalau kata suatu saat nanti berkumpulan harapanku akan segera terwujud.
Jika ditanya apa aku masih mencintaimu? maka cinta itu masih ada yang tidak akan pernah tergerus arus waktu.
Ehem.
"Kamu kenapa, Sayang? Apa ada yang kamu pikirkan?" tanya Kara. Wanita yang ku terima dalam hidupku tanpa sepersen pun cinta yang mengikat. Semua itu demi perusahaan aku terpaksa menikahi Kara Wulansari.