Adel membolak-balik kertas itu beberapa kali. Tulisan tersebut ia bandingkan dengan pesan ancaman yang pernah mereka terima beberapa waktu silam.
"Beda. Model huruf 'a'-nya tidak sama," ucap Adel.
"Iya. Aku pun berpikir begitu. Ini pasti milik perobek mulut," angguk Vika setuju.
"Sebentar ...."
Adel meninggalkan Vika sendirian di kamar. Bocah itu menuju dapur untuk mengambil air minum dan kuas masker wajah.
"Buat apa?" Vika mengernyit heran.
"Lihat saja. Siapa tahu ada pesan rahasia."
Adel mulai mencelupkan kuas ke dalam gelas, lalu menyapukannya ke seluruh permukaan kertas hingga rata. Beberapa saat kemudian, muncul tulisan samar.
"Woww ... kok bisa?" Vika menatap takjub.
"Ternyata cerdik juga dia," ujar Adel mengibas-ngibaskan kertas yang basah tersebut. Dibagian bawah, tertulis "Titi Wanci", yang artinya si pengirim adalah orang yang sama dengan penulis pesan untuk Sandra.