Pagi-pagi sekali, Aodan merasa menyesal mengajak anak-anaknya pergi berlibur, bukan, maksudnya pergi ke mall.
Uangnya akan pergi berlarian di tangan anak-anaknya.
"Yah?" Nora memiringkan kepala melihat Aodan yang tidak bergerak sambil memengang sikat gigi, ia memanjat naik ke atas kursi dan mengambil sikat giginya sendiri. "Ayah, sakit?"
"Tidak sayang, Ayah hanya sedang berpikir." Aodan mengusap rambut putrinya itu, tertawa.
Bagaimana bisa ia bilang pada Nora kalau ia enggan pergi ke mall, anaknya itu akan mengamuk dan mengadu pada Luna nanti.
"Sayang, kapan kau selesai menggosok gigi? Cepat mandi dan ke ruang makan, kita sudah kesiangan." Luna yang membantu Noah memakai baju, anak laki-lakinya belum disisir dan rambutnya masih basah.
"Iya, iya!" Aodan menyahut, mencuci muka dan membantu anaknya. "Ayo mandi, nanti Ibumu marah lagi."
"Yeay!" Nora bersorak dengan gembira, ia melompat ke tubuh Ayahnya dan langsung digendong . "Ayah, ayo kita membeli kuda pony!"