"Tidak, aku tidak …." Aodan tercekat, ia tersadar akan sesuatu.
Ia memang mencuri sekarang.
"Pencuri! Ada pencuri buah persik!" Orang yang memergoki Aodan itu tidak tinggal diam, ia melemparkan sebatang kayu ke atas pohon, Aodan tidak sempat menghindar dan potongan kayu itu mendarat di wajahnya.
Lebih tepatnya di hidungnya dan setetes cairan hangat langsung meluncur ke luar, ia berdarah.
"Kenapa kau melempariku?!" Aodan berteriak tidak terima, ia mengusap darah yang menetes di hidungnya. "Aku hanya minta buah persik!"
"Dasar pencuri! Apa kau pikir aku akan percaya kau hanya datang untuk buah persik? Kau pasti ingin menjarah sapi milikku, kan?"
Orang itu terus berteriak dan tidak berhenti melempari Aodan dengan apa pun yang ada di sekitarnya, rupanya ia adalah pemilik peternakan sapi yang kebetulan terbangun memeriksa sapinya yang tidak bisa berhenti berteriak.
Rupanya ada pencuri yang menyusup, untungnya ia bangun dan memeriksa!